PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) menuntut para pejabat eselon IV tidak hanya berbekal kompentensi, namun juga harus mampu menunjukkan kinerja di instansinya masing-masing.
Sebab, dalam satu instansi, jika seseorang sudah memiliki jabatan, maka tugasnya juga akan ikut terlibat dalam melaksanakan program.
Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM Yuel Tanggara mengatakan, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan (Diklatpim) merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh para pejabat eselon IV sebagai tolak ukur awal untuk melihat kepatasan yang bersangkutan dalam jabatannya. Agar bisa melewati tahapan ini, harus terlebih dahulu memiliki kompetensi.
“Tuntutan reformasi birokrasi saat ini telah menjadi perhatian utama pemerintah. Reformasi ini tujuannya untuk pemerintahan, dan perubahan itu berawal dari semua aparatur negara,” katanya saat pembukaan Diklatpim IV, Senin (30/7).
Yuel menjelaskan, saat ini perintah melihat dari sistem merit untuk melihat pelaksanaan manajemennya. Dalam sistem tersebut, pegawai harus mampu bersaing, mulai dari rekrutmen hingga untuk promosi pada jabatan. Karena sistem merit ini yang dinilai adalah kompentesi dan kinerja untuk menentukan seseorang pantas atu tidak mendapatkan jabatan.
“Untuk promosi jabatan sudah tentu ada penilaian khusus dari pimpinan. Karena saat promosi ini banyak persaingan, maka mau tidak mau harus menunjukkan kelebihannya dari yang lain. Inilah yang mesti diperhatikan,” ucapnya.
Maka dari itu, para pejabat yang mengkuti Diklatpim IV tersebut bisa memanfaatkannya, karena dari pendidikan inilah akan didapat banyak masukan yang nanti dijadikan modal dalam melaksanakan tugas, terlebih sebagai penilaian promosi pada jabatan tertentu.
Kendati demikian, Yuel mengingatkan bahwa materi yang diberikan pada Diklatpim ini tidak sepenuhnya dijadikan patokan. Yang bersangkutan harus tahu bagaimana mengembangkan kemampuannya, sehingga tidak selalu mengandalkan pendidikan dan pelatihan yang diberikan pemerintah.
“Maka dari itu, harus peka dengan apa yang berkembang saat ini. Diklatpim hanya sebagai batu loncatan, sisanya dikembangkan sediri kemampuan itu. Karena ini soal persaingan, jadi suka tidak suka harus membuat perubahan sendiri,” pungkasnya. (sho/fm)