SAMPIT - Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Supriadi, langsung merespon terkait informasi masuknya jaringan teroris di Kalimantan Tengah (Kalteng). Dia khawatir jaringan itu ada di Kotim. Maka dari itu, semua pihak diminta untuk waspada. Masyarakat harus berperan aktif mengawasi lingkungan masing-masing.

“Diminta kepada aparat agar lebih maksimal menjalankan tugasnya. Ini dalam rangka memberikan keamanan dan kenyamanan masyarakat. Karena ini sudah masuk Kalteng, dan membuat catatan hitam untuk jejak pelaku teror,” kata Supriadi kemarin (13/8).

Dia meminta kepada seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) di Kotim agar bersinergi. Menurutnya, pencegahan dan penanggulangan terhadap teroris tidak hanya tugas aparat penegak hukum saja. Tanpa keterlibatan unsur masyarakat akan sulit diberantas.

“Ini peringatan dini kepada kita semua. Seluruh FKPD agar kordinasi secara intensif, terkait  pencegahan dan penanggulangan bahaya terorisme ini. Tingkatkan partisipasi seluruh elemen masyarakat terhadap para pendatang di lingkungan masing-masing,” tandasnya.

Dia juga mengimbau kepada Kepada Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) yang membidangi tenaga kerja, agar pengawasan diperketat, terhadap masuknya tenaga kerja. “SOPD terkait harus selektif terhadap keluar masuknya tenaga kerja di Kotim. Baik itu tenaga kerja asing, maupun migrasi dari luar daerah,“ tegas Ketua DPD Golkar Kotim itu.

Lebih lanjut dia meminta, agar tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kotim melalui lintas agama bisa melakukan pencerahan dan sosialisasi. Mereka juga diminta memperkuat komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait. “Karena teroris ini sudah jelas bukan aliran agama apapun. Itu musuh kita bersama, baik tokoh agama dan tokoh adat, serta tokoh masyarakat lainnya, wajib memerangi adanya indikasi pelaku teror.” (ang/gza)