SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Kamis, 23 Agustus 2018 14:26
Berbuat Kebaikan di Perayaan Ulambana
ULAMBANA: Tokoh umat Buddha di Kotim, Supratman (kiri) menyerahkan simbolis paket sembako yang dibagikan kepada warga sekitar Kepala Kemenag Kotim H. Samsudin, Selasa malam (21/8).(TONO/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Umat Buddha di Kota Sampit memadati Vihara Avalokitesvara untuk melaksanakan perayaan Ulambana, Selasa malam (21/8). Salah satu hari suci umat Buddhis yang diselanggarakan pada tanggal pertama hingga ke-15 penaggalan Imlek tersebut bertujuan untuk melimpahkan jasa kepada orang yang telah meninggal baik orangtua maupun keluarga.

YM. Nyanavira Thera usai kegiatan Ulambana menjelaskan perbuatan kebaikan tersebut tidak hanya diberikan kepada mereka yang telah meninggal dunia, tapi juga kepada warga sekitar. Bentuknya berupa pembagian sembako. Caranya umat mengumpulkan dana ataupun kebutuhan pokok dan diserahkan ke vihara. Kemudian oleh vihara diorganisir untuk membagikan sembako kepada warga yang tidak mampu.

“Dalam tradisi Buddhis ada kewajiban bagi anak untuk berbakti kepada orang tua. Kawajiban berbakti itu ketika orangtua masih hidup dan setelah meninggal anak-anak melakukan kebaikan. Nah, kebaikan inilah yang dilimpahkan kepada orangtua dan leluhur yang sudah meninggal. Kebaikan itu bisa dengan banyak cara, salah satunya mengumpulkan sembako untuk kemudian dibagikan kepada warga tidak mampu,” ungkap YM. Nyanavira.

Dalam  kegiatan Ulambana, para umat Buddhis memasang nama leluhur dan keluarga di sebuah altar yang disediakan. Kemudian dipimpin YM. Viryanadi Mahathera, mereka berdoa bersama-sama.

Sementara para warga mengaku sengaja menunggu, bahkan sejam sebelum kegiatan ritual dilaksanakan sudah banyak yang menunggu di areal vihara. “Ini kali ketiga saya ikut rebutan, memang ditunggu,” ungkap Mama Riah, salah seorang warga yang ikut mengantre.

Sebenarnya untuk pembagian berkat ini tidak perduli miskin atau pun kaya. Namun seperti biasa, sebagian besar dari masyarakat yang kurang berada. Dari pantauan Radar Sampit tampak ratusan warga berbaris mengantre, mereka sebagian besar terdiri dari ibu-ibu dengan membawa anak-anaknya. Sebagai antisipasi adanya kericuhan dan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pihak vihara menggandeng aparat kepolisian untuk turut mengamankan antrean warga. (ton)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers