SAMPIT- Para pengguna internet (netizen) di Kota Sampit, mengecam bebasnya truk crude palm oil (CPO) melewati di jalan dalam kota. Mereka juga menyayangkan, telah timbulnya korban akibat terlindas kendaraan bertonase besar itu.
Berbagai kritik dan saran pun dilayangkan oleh netizen. Seperti di dalam group facebook Beramian Online Orang Sampit (BooS), Rabu (13/1). Bahkan, ada yang terang-terangan menilai pemerintah yang tidak tegas dalam menjalankan regulasi.
”Pemerintah daerah kurang tegas,” ucap akun Ahmad Khusaini.
Selain itu, ada juga yang menyarankan agar truk-truk besar itu tidak boleh melintas di dalam kota pada siang hari. Namun ada juga yang tidak membolehkan sama sekali, dan menyarankan pemaksimalan penggunaan jalan lingkar kota, yang sebenarnya diperuntukkan bagi kendaraan besar tersebut.
”Fungsikan lingkar kota,” kata akun Zainuri Ao.
Untuk itu, pemerintah daerah diharapkan mampu mengatasi permasalahan ini. Misalnya dengan memperbaiki Jalan Lingkar Kota, agar truk-truk dapat melintas dengan leluasa, dan tidak mengancam keselamatan masyarakat yang menggunakan jalan di dalam kota.
Kecaman netizen terhadap bebasnya truk CPO melewati jalan dalam kota, setelah pelajar kelas XI SMAN 4 Sampit bernama Syifa Sulistia (16),meninggal dunia dalam kecelakaan maut di perempatan Jalan Pelita – HM Arsyad, Sampit, Selasa (12/1) sekitar pukul 13.35 WIB.
Sepeda motor dengan nomor polisi KH 3787 LF yang dikendarai korban ditabrak dari bagian belakang oleh truk tangki Crude Palm Oil (CPO) AE 904 UJ sewaktu berhenti di traffic light perempatan Jalan Pelita – HM Arsyad.
Bahkan, info terbaru terdapat satu lagi korban kecelakaan lalu lintas di Desa Seranggas, Kecamatan Teluk Sampit yang tertabrak truk CPO. (oes/tha)