SAMPIT- Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Suparmadi meminta kepada seluruh peseta Ujian Nasional (UN) agar bisa lulus dalam ujian akhir sekolah. Ini penting untuk tiket melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Dikatakan, saat ini pihaknya masih terus mempersiapkan baik itu siswa-siswi, bahkan sejumlah peralatan pendukung untuk kelancaran UN itu nantinya. Sehingga dengan persiapan yang dilakukan sekolah, siswa-siswi dan orang tua harus ikut memberikan semangat kepada anaknya untuk belajar agar bisa sukses dalam UN itu nantinya.
Ditanyakan mengenai jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mengikuti UN di Kotim, Suparmadi menyampaikan ada sebanyak 108 sekolah, namun dari jumlah tersebut, hanya ada 14 sekolah SMP sederajat yang melaksanakan UN Berbasis Komputer (UNBK). Sedangkan sisanya menggunakan sistem Ujian Nasional Berbasis Kertas (UNKP).
Menurutnya, kendala yang yang dialami saat ini untuk melaksanakan UNBK memang masih banyak. Salah satunya kurangnya peralatan, jaringan dan lainnya bahkan diakuinya ada sejumlah sekolah yang harus bergabung dengan sekolah lainnya yang sudah melaksanakan UNBK. Hal ini memang menjadi fokus pihaknya ke depan sehingga pelaksanaan ujian di Kotim seluruhnya bisa berbasis komputer.
”Dengan UNBK pelaksanaannya lebih cepat dan mudah namun kita akan terus berupaya melengkapi fasilitas untuk pelaksanaan UNBK di Kotim secara bertahap,” ucapnya.
SMK Siap Laksanakan UNBK
Sementara itu, UNBK untuk jenjang SMA/SMK akan dilaksanakan 25 Maret-28 Maret mendatang. Sedangkan ujian susulan akan dilaksanakan bulan April 2019.
Pantauan koran ini, persiapan telah dilakukan oleh beberapa sekolah di Kotim. Salah satunya SMK Negeri 1 Sampit. Bahkan sekolah tersebut telah mempersiapkannya sejak semester 1 di seluruh kelas XII dari berbagai jurusan.
“Kalau persiapan UNBK ini sudah baik, dilakukan pengayaan mapel juga tiap Sabtu dan Minggu, karena ini kan full day school dan ruangan kan tiap Senin-Jumat digunakan semua. Disiapkan juga dari semester satu kemarin, sudah mulai pengayaan jauh-jauh hari,” jelas Andri Riyadi, staf Humas SMK N 1 Sampit, Jum’at (1/3).
Diungkap Andri, sekolah tersebut juga sudah melaksanakan simulasi UNBK. Hanya tinggal simulasi terakhir, sebagai pemantapan. Sedangkan untuk sarana dan prasarana seperti; ruang laboratorium, unit computer, mesin genset, staf proktor dan teknisi sudah disiapkan dengan baik.
Perlu diketahui proktor dan teknisi ialah petugas ujian nasional berbasis komputer yang menentukan jalannya pelaksanaan ujian di sekolah/madrasah. Secara umum, tugas proktor adalah mengoperasikan server UNBK, sehingga dapat menyediakan soal-soal tampil di komputer klien. Lalu teknisi bertugas membantu jika terjadi gangguan teknis seperti komputer mati jaringan klien tidak terhubung ke server dan lainnya.
Proktor dan Teknisi pada tahun ini masih tergolong baru, meskipun tahun lalu sudah digunakan juga. Dinas Pendidikan Kotim pun pada tanggal 16-17 Februari 2019 lalu juga mengadakan pendidikan dan pelatihan yang diikuti oleh proktor Kotim dan Seruyan.
Sementara untuk jadwal resmi ujian nasional belum dikeluarkan, namun siswa-siswi di SMKN 1 Sampit sudah memantapkan pengayaan di 4 mapel yakni Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan mapel kejuruan.
Jumlah keseluruhan siswa yang nanti akan mengikuti UNBK di SMK negeri 1 Sampit berjumlah 374 siswa kelas XII dari berbagai kejuruan. Nantinya ujian ini akan dilaksanakan sebanyak 3 sesi, setiap sesi berdurasi sekitar 2 jam tiap mapelnya.
“Ya ada 4 mapel ujian, jumlah sekitar 374 siswa, nanti ada 3 sesi tahapan, sekitar 2 jam bergantian nanti karena tiap lab, ada sekitar 30 unit komputer”, jelas Andri.
Pihak sekolah juga berkoordinasi dengan PLN, agar siaga di lokasi saat ujian berlangsung. Meskipun demikian pihak sekolah tetap menyediakan mesin genset. (hen/ rm-97/oes)