SAMPIT – Aktivitas transaksi masyarakat meningkat selama Ramadan dan menjelang Lebaran. Karena itu, warga diminta mewaspadai aksi penipuan dan penyebaran uang palsu. Pedagang harus teliti sebelum menarik uang dan konsumen harus waspada aksi penipuan.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) Kotim Redy Setiawan mengatakan, momentum hari besar seperti itu tak jarang dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksinya. Baik aksi penipuan dan penyebaran uang palsu. Untuk itu, harus lebih meningkatkan kewaspadaan.
”Jangan lengah dan harus fokus dengan aktivitas bertransaksi, baik pedagang maupun konsumen, sehingga tidak menjadi korban penipuan," kata Redy.
Saat ini, lanjutnya, tingkat keramaian, baik di pasar tradisional dan ritel modern seperti mal juga sudah mulai terlihat peningkatannya. Hal itu harus menjadi perhatian. Sebab, di pasar modern juga tak jarang menjadi sasaran penipuan dan pencurian.
”Hal ini harus menjadi perhatian, jangan sampai tertipu. Terlebih saat kondisi pasar sedang ramai saat sepekan menjelang Lebaran," ujarnya.
Para pemilik toko atau pengelola ritel harus memperhatikan hal tersebut, sehingga tidak menjadi korban dan tentunya menimbulkan kerugian. Jika memang merasa ada yang dicurigai, tak ada salahnya memeriksa ulang, baik belanjaan atau hitungan dari konsumen yang membeli.
”Periksa uang sesuai standar, bandingkan dengan uang yang lain, atau gunakan alat pemeriksa uang. Jika merasa aneh dan tidak yakin, minta uang tersebut ditukar dengan uang yang lain kepada konsumen. Kondisi ini harus diperhatikan sehingga tidak menimbulkan kerugian," pungkasnya. (dc/ign)