SAMPIT-- Penyakit cacar monyet yang awalnya muncul di Singapura, belakangan ini ramai diperbincangkan. Namun, dipastikan bahwa penyakit ini belum pernah ada di Indonesia, terlebih di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim Faisal Novendra Cahyanto menjelaskan, hingga saat ini kementerian kesehatan belum ada mengeluarkan informasi apapun terkait penyakit cacar monyet ini. Sehingga seluruh daerah juga tidak ada melakukan aksi penanggulangan yang berlebihan.
”Penyakit ini disebabkan oleh virus, orang yang terpapar penyakit ini juga dikarenakan berkontak langsung dengan penderita," ujarnya,Rabu (22/5).
Sekalipun Indonesia jaraknya dekat dengan Singapura, dan akses orang datang dan pergi dari kedua negara ini cukup mudah, namun menurut Faisal jika tidak berkontak langsung dengan penderita, maka tidak akan terpapar. Di Singapura jika ada warganya yang terdampak, juga pasti akan langsung di isolasi dengan penanganan medisnya.
”Sama halnya di Indonesia, jika ada satu kasus terkait penyakit ini maka akan dijadikan kejadian luar biasa dan akan ditangani medis secara khusus," tambahnya.
Faisal juga mengatakan, di Indonesia kasus penyakit ini terus dipantau perkembangannya. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, karena dalam hal ini pemerintah juga terus berupaya untuk memperhatikan perkembangannya. Selain itu petugas kesehatan di wilayah pelabuhan dan bandara yang berdekatan dengan negara tetangga, akan lebih ketat melakukan pemeriksaan.
”Pemerintah pasti akan lebih ketat dan memantau perkembangan penyakit ini, terlebih di Kotim, Kalteng juga tidak pernah terjadi penyakit ini," tandasnya.(dc/gus)