PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mengingatkan Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) memerhatikan target serapan anggaran yang harus direalisasikan setiap triwulan. Hal inilah yang harus diperhatikan karena serapan anggaran ini sudah tentu berpengaruh terhadap program.
Sugianto menuturkan bahwa setiap kepala SOPD memiliki cara tersendiri dalam mewujudkan realisasi penyerapan anggaran. Namun yang terpenting bagaimana agar cara tersebut mampu merealisasikan serapan sesuai target tiap triwulan hingga akhir tahun anggaran.
“Memang biasanya di pertengahan tahun, serapan anggaran tidak terlalu terlihat karena biasanya baru terlibat pada triwulan III dan IV. Namun pada intinya pemerintah terus mendorong agar ini dipacu,” katanya kemarin.
Kecilnya serapan di awal dan pertengahan tahun karena berbagai macam sebab. Salah satunya akibat terlambatnya dana transfer pusat, khususnya Dana Alokasi Khusus (DAK). Hal ini tentu memengaruhi pelaksanaan kegiatan yang juga berdampak terhadap serapan anggaran.
Gubernur menyebutkan, bahwa 57 persen dana yang digunakan Pemerintah Provinsi Kalteng merupakan dana dari pemerintah pusat. Artinya, dana yang memang dari pemerintah provinsi dalam hal ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hanya 43 persen.
“Yang penyerapan anggarannya bagus di triwulan I yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) . Sedangkan yang belum mencapai target dan masih rendah, sehingga memang harus dipacu,” pungkas sekda.
Selain keterlambatan dana transfer dari pusat, minimnya serapan ini karena tidak sedikit kontraktor yang melaksanakan kegiatan tidak mengambil uang muka. Meski demikian hal tersebut tidak terlalu berpengaruh karena serapan akan naik signifikan disaat pelaksanaan kegiatan sudah berjalan.
“Saya minta pada triwulan akhir harus ada kelihatan hasil penyerapan anggaran. Target keseluruhan saya minta 97 persen, karena tahun sebelumnya mencapai 95 persen. Maka dari itu, saya minta ini diperhatikan oleh SOPD,” pungkasnya. (sho/ign)
