PALANGKA RAYA – Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran-Edy Pratowo yang resmi dilantik, diminta mewaspadai adanya pembisik ”sesat” yang berpotensi mengganggu jalannya pemerintahan. Keberadaan oknum tersebut dinilai bisa mengganggu kinerja Sugianto memimpin Bumi Tambun Bungai.
Hal tersebut disampaikan mantan Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail, Selasa (25/5). Orang yang mendampingi Sugianto pada periode pertama pemerintahannya itu bahkan mengistilahkan pembisik ”sesat” tersebut sebagai ”semut rangrang”, serangga yang dikenal sakit jika menggigit manusia dan menimbulkan bengkak.
”Saya berharap agar Sugianto Sabran untuk selanjutnya tidak terlalu menerima langsung bisikan yang mengganggu kinerja di pemerintahan. Jujur, selama ini hal itu saya rasakan. Meskipun menyadari bahwa sebagai orang nomor satu di Kalteng, banyak yang menempel beliau. Istilahnya, beliau gula, makanya banyak semut. Nah, semut ini banyak yang bagus, tetapi ada juga semut rangrang,” ujarnya.
Menurut Habib, pembisik itu terlihat membantu Sugianto, namun justru malah mengrongrong pemerintahan. Dari pengalamannya lima tahun mendampingi Sugianto, dia berharap pembisik tersebut bisa diantisipasi. ”Semoga beliau bisa lebih memilih dan memilah teman-teman di sekitarnya,” katanya, seraya mengapresiasi kinerja Sugianto lima tahun bersamanya.
Habib Ismail juga mengingatkan Edy Pratowo yang menggantikannya agar bisa segera beradaptasi dengan jabatan sebagai wakil Sugianto. Pasalnya, Edy sebelumnya merupakan Bupati Pulang Pisau dua periode yang memiliki kewenangan penuh mengatur pemerintahan. Hal itu berbeda dengan jabatannya sekarang.
”Saya meyakini Edy Pratowo bisa mendampingi Sugianto Sabran dengan baik. Posisi wakil harus lebih sabar menghadapi semuanya. Harus sabar lahir batin,” ujarnya.
Habib melanjutkan, tugas pokok wakil adalah pengawasan. Namun, pengawasan itu tidak bisa ditindaklanjuti sendiri dan harus dilaporkan ke gubernur. Termasuk memberi pertimbangan secara lisan maupun tertulis, meskipun nantinya dipakai atau tidak.
”Jadi wakil harus siap sedia, termasuk dalam mewakili Pak Gubernur. Meski di luar daerah, kalau sudah dipanggil, harus segera dilakukan,” ujarnya.
Terhadap pemerintahan Sugianto-Edy, Habib berharap duet tersebut bisa bekerja dengan baik. Slogan Kalteng Makin Berkah yang digaungkan, diharapkan bisa terlaksana dengan baik dan dirasakan masyarakat Kalteng.
”Pemerintahan daerah nanti akan lebih bisa menjadikan Kalteng provinsi maju, mandiri, dan sejahtera. Sejajar dengan provinsi yang sudah maju,” katanya.
Dia menuturkan, untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, harus ada kerja sama yang baik dan saling mengisi kekurangan, saling mengerti serta memahami, sehingga terjalin ikatan persaudaraan dan pekerjaan untuk melayani masyarakat lebih baik. Termasuk ikatan terhadap seluruh ASN yang membantu kinerja Sugianto-Edy.
Habib sendiri mengaku siap membantu menyumbangkan pemikiran untuk pembangunan Kalteng. ”Saya sarankan agar semua bidang bisa lebih baik dalam meningkatkan ekonomi. Terlebih dalam kondisi pandemi saat ini. Ingat, jangan mengeruk SDA yang bisa habis. Harus bisa menumbuhkan potensi lainnya hingga bisa meningkatkan taraf hidup orang banyak dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, dalam pemerintahan Sugianto bersama dirinya sebelumnya, menurut Habib, pembangunan infrastruktur meningkat tajam. Pendidikan dan kesehatan terlaksanakan dan terlayani dengan baik. Namun, yang belum tersentuh adalah sektor pariwisata. Hal itu harus bisa dipikirkan dalam pemerintahan selanjutnya.
Mengenai aktivitasnya setelah tak lagi menjabat Wagub Kalteng, Habib mengungkapkan, akan lebih fokus pada jabatan politik sebagai Ketua DPW PKB Kalteng. Termasuk meningkatkan kinerja dan target partai.
”Fokus ke partai dan ke depan mungkin ada target lainnya. Bisa saja tahun 2024 nanti (mencalonkan diri) apabila ada kesempatan, baik jadi bupati, gubernur, anggota DPR RI. Pokoknya nanti kita lihat. Kita menyusun kekuatan,” ujarnya.
Selain itu, dia juga akan kembali pada misi dakwah dan majelis taklim. Termasuk mendorong pemerintah untuk mengeksplor pariwisata di seluruh wilayah Kalteng.
”Pokoknya, saya hari ini bahagia. Tuntas sudah tugas. Tinggal nanti jalan-jalan bersama keluarga, kuliah lagi, kembali dakwah. Meskipun tetap akan memberikan kritik ke pemerintahan yang ada. Namun, dalam etika dan profesional,” ujarnya.
Tancap Gas
Sementara itu, pasangan Sugianto Sabran-Edy Pratowo secara resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng masa jabatan 2021-2024. Keduanya dilantik secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Selasa (25/5).
Sugianto memastikan akan langsung tancap gas melaksanakan program pemerintahan. Salah satu yang menjadi perhatian, yakni berkaitan dengan pemulihan ekonomi daerah. Hal itu menjadi poin penting untuk dipacu dalam beberapa bulan ke depan.
”Setidaknya di triwulan tiga ekonomi Kalteng sudah mulai menunjukkan perbaikan dalam hal meningkat,” katanya.
Guna mendukung peningkatan ekonomi tersebut, Pemprov Kalteng akan memacu pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kalteng. Selain sebagai upaya memutus mata rantai Covid-19, vaksinasi dianggap sangat penting menciptakan kekebalan komunitas yang nantinya juga berdampak terhadap pelaksanaan kegiatan ekonomi di daerah.
”Angka kesembuhan di Kalteng sudah sangat bagus. Inilah yang akan terus dipacu hingga semua tahapan dapat diselesaikan. Kalau vaksin berjalan dengan target, diharapkan ekonomi Kalteng juga ikut pulih,” ucapnya.
Sugianto menuturkan, perhatian khusus terhadap penanganan Covid-19 menjadi arahan Presiden Joko Widodo usai pelantikan. Pada kesempatan tersebut, kepala negara meminta agar hal-hal yang berkaitan dengan dampak pandemi Covid-19 ditangani secara menyeluruh.
”Saya bersama Pak Edy Pratowo banyak menerima arahan dari Presiden setelah pelantikan, yang intinya kami diminta supaya lebih cepat tanggap soal pandemi Covid-19,” ucapnya.
Berkaitan dengan pemulihan ekonomi, lanjutnya, pemerintah akan terus memastikan pelaksanaan program strategis nasional food estate terlaksana dengan baik. Program lumbung pangan nasional, baik yang di bawah pengawasan Kementerian Pertanian ataupun Kementerian Pertahanan akan dilaksanakan dengan baik.
”Ini (food estate) program kepercayaan yang diberikan pemerintah pusat, sehingga program strategis nasional ini akan terus digenjot supaya target-target yang diberikan dapat tercapai,” tandasnya. (daq/sho/ign)