SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Sabtu, 13 Juli 2019 15:38
Jalan Utama Seranau Rusak
RUSAK: Jalan utama di Seranau yang menghubungkan Kelurahan Mentaya Seberang ke Desa Seragam Jaya, tampak rusak dan berlubang.(DINTYA AYU PURIKA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Jalan utama di Kecamatan Seranau, Jalan Mufakat, dalam kondisi rusak. Warga berharap ada perbaikan terhadap jalan tersebut, karena menjadi urat nadi aktivitas masyarakat setempat.

Camat Seranau Eddy Hidayat mengatakan, jalan utama sudah lama rusak dan belum ada perbaikan. ”Belum pernah diperbaiki total. Dulu katanya pernah ditambal pakai semen, tapi ternyata mengalami kerusakan lagi,” katanya, Selasa (9/7) lalu.

Jalan utama dengan lebar 3 meter dan panjang 5 kilometer dari area penyeberangan di Kelurahan Mentaya Seberang tersebut awalnya dibuat dari pondasi semen. Kemudian dilapisi aspal tipis. Kondisi jalan tersebut sekarang terlihat memprihatinkan.

Meski hanya dilalui sepeda motor dan sepeda, jalan yang menghubungkan Mentaya Seberang dengan Desa Seragam Jaya tersebut banyak ditemukan lubang. Bahkan, bila tak hati-hati bisa terperosok. Di sisi lain, penerangan jalan juga masih minim.

”Kami sudah berusaha mengusulkan untuk dilakukan perbaikan di Jalan Mufakat. Usulan kami dalam Musrenbang awal tahun 2019 prioritasnya jembatan penghubung dan jalan utama itu. Selebihnya lampu penerangan dan jalan gang lainnya,” katanya.

Eddy berharap usulan warga Seranau mendapat perhatikan Pemkab Kotim. Apalagi warga berharap agar perekonomian Seranau semakin berkembang, salah satunya dengan didukung akses jalan yang lancar. (rm-97/ign)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers