KUALA KURUN – Saat ini, seluruh peserta didik dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Gumas (Gumas) mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Selama pelaksanaan diharapkan sesuai aturan dan tidak terjadi perpeloncoan.

”Kami ingatkan kepada seluruh sekolah, agar dalam pelaksanaan MPLS harus sesuai petunjuk teknis dan aturan yang berlaku. Jadi harus bebas dari perpeloncoan,” ucap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Iswan B Guna kepada Radar Sampit, Senin (15/7) siang.

Legislator dari daerah pemilihan (dapil) I mencakup Kecamatan Kurun, Mihing Raya, dan Sepang ini juga meminta kepada pihak guru, agar selalu mengawasi jalannya MPLS. Guru tidak boleh melepas begitu saja pelaksanaan MPLS kepada peserta didik senior.

”Biasanya panitia MPLS terdiri dari para guru dan peserta didik senior. Untuk itu, kami minta kepada para guru agar tidak melepas begitu saja rangkaian pelaksanaan MPLS kepada peserta didik senior, karena dikhawatirkan akan terjadi perpeloncoan,” sarannya.

Politikus Partai Demokrat ini mengatakan, bagi peserta didik senior atau kakak tingkat yang menjadi panitia MPLS di sekolah, juga tidak diperbolehkan untuk melakukan perpeloncoan kepada peserta didik baru.

”Sebagai seorang senior, kakak tingkat malah harus bisa memberikan contoh dan teladan kepada adik tingkat,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan SMAN 1 Kurun Jerianson mengatakan, MPLS ini dilaksanakana selama tiga hari yakni 15-17 Juli 2019. Tercatat, ada 256 peserta didik baru tahun pelajaran 2019/2020 yang mengikuti kegiatan tersebut.

”Selama pelaksanaan MPLS ini, ada beberapa kegiatan yang dilakukan yakni penanaman pohon, bina lingkungan sore, berbagai permainan, dan lomba baris berbaris,” tandasnya. (arm/yit)