KUALA KURUN – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bahalap Kuala Kurun mengambil langkah tegas terhadap ratusan pelanggan yang tidak memiliki niat baik untuk melunasi tunggakan pembayaran. Sambungan pipa air mereka dicabut, sehingga tidak akan lagi bisa menerima suplai air dari PDAM.

”Sejak Bulan Januari hingga Juni 2019, ada 250 pelanggan yang kita cabut sambungan pipa ke rumahnya. Mayoritas alasan pencabutan tersebut karena menunggak pembayaran,” ucap Direktur PDAM Tirta Bahalap Kuala Kurun Guntur J Ruben kepada Radar Sampit, Rabu (24/7) pagi.

Selain menunggak pembayaran, pencabutan ini juga ada atas permintaan sendiri dari pelanggan, karena sudah tidak menempati rumahnya. Daripada mereka membayar beban setiap bulan, lebih baik dicabut sementara dan nanti bisa dipasang kembali.

”Bagi pelanggan yang pembayarannya menunggak akan tetap menjadi piutang PDAM. Sewaktu-waktu jika mereka mau memasang sambungan kembali, maka harus membayar tunggakan itu terlebih dahulu dan membayar sambungan baru lagi,” tuturnya.

Dalam pencabutan sambungan tersebut, ada proses yang harus dilalui, seperti membuat surat peringatan kepada pelanggan yang memiliki tunggakan, kemudian cara pendekatan dengan mendatangi rumah pelanggan. Apabila mereka mau pembayar, maka akan dibuatkan surat pernyataan kepastian untuk membayarnya.

”Sebelum melakukan pencabutan, terlebih dahulu kita usahakan untuk melakukan negosiasi dengan pelanggan yang menunggak. Hal ini dilakukan, karena sampai sekarang PDAM masih membutuhkan pelanggan. Jika tidak ada titik temu, maka akan dicabut,” ujarnya.

Sejauh ini, kesadaran para pelanggan dalam membayar rekening penagihan PDAM terus meningkat. Tercatat dari 5.358 pelanggan yang ada, 90 persen sudah rutin membayar tepat waktu di setiap bulan, sedangkan sisanya 10 persen ini yang menjadi beban PDAM.

”Total tagihan rekening pembayaran PDAM sebesar Rp 614.496.497 setiap bulan. Kami pun terus berusaha agar persentase pembayaran bisa mencapai 100 persen, sehingga nantinya tidak menjadi beban PDAM,” terangnya.

Saat ini, PDAM Tirta Bahalap Kuala Kurun juga telah bekerjasama dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Gunung Mas (Gumas) untuk melakukan penagihan terhadap pelanggan yang pembayarannya menunggak.

”Kerjasama ini untuk menagih pelanggan yang sifatnya tidak bisa membayar tunggakan pembayaran,” pungkasnya. (arm/yit)