PALANGKA RAYA – Dalam beberapa hari terakhir, kualitas udara di Kota Palangka Raya sangat pekat. Kondisi itu dinilai sangat mengganggu aktivitas masyarakat.
”Saya melihat dan memantau, masyarakat merasa terganggu dengan kondisi pekatnya kabut asap, terutama pagi hari,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo, Kamis (15/8).
Dia menuturkan, pemerintah kota bersama instansi teknis sudah sering menggelar koordinasi untuk memetakan kualitas udara yang bisa membahayakan masyarakat. ”Kabut asap yang merupakan konsekuensi dari bencana karhutla ini mudah-mudahan bisa reda,” harapnya.
Dia menambahkan, semakin sering terjadinya kebakaran di sejumlah titik akan mengakibatkan jarak pandang kian pendek. Hal tersebut merugikan masyarakat selama penanganan karhutla belum selesai.
Di sisi lain, meski kabut asap menyelimuti kota, lanjut Andjar, belum ada peningkatan penderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). ”Saat ini belum ada informasi tingginya kasus ISPA. Saya mengingkan permasalah ini tidak sampai muncul,” ujarnya.
Meski demikian, pemerintah tetap siaga antisipasi peningkatan penyakit tersebut. Dia mengimbau masyarakat siaga dan selalu waspada agar terhindar dari ISPA. (sos/ign)