PANGKALAN BUN - Seolah tidak pernah berhenti, Satgas Darat kebakaran hutan dan lahan Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus berjibaku menangani kasus karhutla yang terjadi selama bulan Ramadan 1442 Hijriah.
Memasuki pertengahan Bulan Ramadan ini, Satgas Darat Karhutla yang terdiri dari BPBD Kobar, Tagana, Balakar, MPA, Manggala Agni serta TNI Polri sudah lebih dari lima kali menangani karhutla.
Anehnya lokasi kebakaran di wilayah yang ditengarai sebagai langganan Karhutla, seperti Kumpai Batu Bawah, Pasir Panjang, Pialun Bamban, Natai Buntar, Tatas, dan Kecamatan Kumai serta di Jalan Kotawaringin Lama rata-rata luasan kebakaran di satu lokasi yang terdata oleh Satgas darat berkisar antara 0,75 hingga 4 hektare berupa perkebunan dan semak belukar serta perpohonan akasia.
Bahkan, kasus kebakaran hutan dan lahan tidak hanya terjadi di siang hari. Seperti peristiwa karhutla yang terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Gang Cempedak, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arsel, Kabupaten Kotawaringin Barat, Senin (3/5) pukul 19.20 WIB.
Kebakaran yang tidak jauh dari permukiman warga tersebut sempat membuat panik warga karena digelapnya malam api terlihat memerah saga membakar semak kering di tepi jalan.
Warga yang keluar rumah menyaksikan kebakaran hutan tersebut tidak bisa berbuat apa-apa, sehingga mereka segera melapor ke BPBD Kobar yang langsung menuju lokasi kejadian.
Dengan membawa perbekalan berupa sarana dan prasarana penanganan seperti unit mobil patroli, unit water suplai, nozzle gun, serta selang roll satgas darat langsung berjibaku melakukan penanganan.
Walaupun minim ketersediaan sumber air untuk media pemadaman, satgas darat cukup menggunakan mobil tangki water suplai karena kebakaran diketahui tidak terlalu besar.
Kasi Pencegahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Pahrul Laji mengatakan, setelah mendapat laporan warga piket tim reaksi cepat BPBD bersama dengan Tagana dan Manggala Agni segera melakukan grouncheck dan mobilisasi personil dan sarpras ke lokasi kejadian untuk melakukan penanganan pemadaman.
“Sampai pukul 21.00 WIB api telah berhasil kita kendalikan dan untuk memastikan api benar-benar padam maka tim melakukan pendinginan,” ujarnya.
Menurutnya luasan lahan yang terbakar dengan vegetasi gambut tipis berupa semak belukar, tumbuhan pakis dan akasia seluas 0,75 hektare.
Belum diketahui sumber api yang menyebabkan kebakaran di lokasi tersebut, namun diduga adanya aktifitas pembersihan kebun oleh masyarakat sekitar. “Hanya sedikit yang terbakar, karena waktu kejadian malam sehingga terlihat seolah-olah api begitu besar karena terlihat memerah,” pungkasnya. (tyo/sla)