SAMPIT – Kebakaran hebat melanda proyek pembangunan rumah toko (ruko) di Jalan HM Arsyad, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kamis (5/9). Api juga menghanguskan ribuan potong kayu galam serta satu unit truk yang terpakir di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Api tiba-tiba muncul dari tumpukan kulit kayu galam, tak jauh dari para buruh yang sedang bekerja. Ribuan kayu galam yang tersusun layaknya piramid seketika hangus menjadi arang. Truk yang berada di tengah, antara kayu galam dan jembatan pintu masuk, ikut terbakar.
”Sambil memperhatikan anak buah, saya terkejut saat ada api di tumpukan kulit kayu galam yang saya beli. Saya langsung panik dan memerintahkan anak buah saya segera memadamkan api,” kata Budi, pelaksana proyek.
Budi beserta delapan pekerjanya langsung melakukan pemadaman menggunakan alat seadanya. Karena kondisi galam yang kering, api dengan mudah menjalar ke sisi lainnya.
”Api sudah sangat sulit untuk dipadamkan. Dalam waktu kurang semenit saja, api tiba-tiba langsung membesar dan merembet ke kayu galam lainnya,” ujarnya.
Menurut Budi, lahan seluas 15 meter x 50 meter tersebut rencananya akan dibangun ruko sebanyak tiga pintu dengan masing-masing luasan 5 meter x 20 meter yang terdiri dari dua lantai.
”Pemiliknya mempercayakan ke saya, bahkan sampai mengurus IMB-nya. Tadi pak Camat juga sempat datang ke sini,” ujarnya seraya mengatakan bahwa pemilik sedang berada di luar.
Kepanikan tidak hanya dialami para pekerja bangunan, namun juga ratusan pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sampit, serta masyarakat di sekitar lokasi kejadian. Api yang terus berkobar membuat masyarakat berdatangan menyaksikannya.
”Sebelum kebakaran, truk datang membawa kayu galam. Galam di bak truk dibongkar dan diletakkan di sisi kanan dan kiri truk. Setelah itu, tiba-tiba saja ada api tepat di tumpukan sampah yang ada di bawah truk,” kata Budi.
Saat api berkobar, terdengar suara ledakan yang membuat suasana kian mencekam. Selain membakar kayu galam dan truk, api juga nyaris menyasar bangunan lainnya. Sejumlah warga berupaya menyelamatkan barang-barang berharganya.
”Sopir truk (yang terbakar) saat itu tidak berada di TKP. Dia lagi makan bersama bosnya. Mau kami selamatkan (truk, Red), tapi sepertinya tidak mungkin karena api sudah berhasil sampai mengenai truk tersebut,” ujarnya.
Petugas pemadam yang tiba di lokasi kejadian beberapa saat kemudian, langsung beraksi dan memblok api agar tidak menjalar ke bangunan di sampingnya. Api akhirnya berhasil dipadamkan. Kayu galam yang terbakar sekitar 1.200 potong. Kerugian akibat kebakaran itu ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
”Untuk 1.200 kayu galamnya saja, saya sudah menghabiskan sekitar Rp 20 juta. Ditambah dump truk yang terbakar. Tapi itu truk bukan milik saya,” katanya.
Sadikin (35), warga sekitar TKP ini mengaku terkejut saat mengetahui kejadian tersebut. Saat itu dia sedang asyik bekerja sebagai jasa service komputer, tepat di samping peristiwa terjadinya kebakaran.
”Saat melihat api, saya terkejut. Semua barang di service, langsung saja saya selamatkan. Saya sempat terjatuh. Kaki kanan saja sakit akibat keseleo,” ujar Sadikin. (sir/hgn/ign)