PANGKALAN BUN - Debit air Sungai Arut yang menjadi air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Arut berkurang drastis di musim kemarau ini. Turunnya debit air ini mencapai 20 liter per detik.
Selain itu distribusi air juga sempat terganggu lantaran suplai listrik tidak stabil dan harus dibantu dengan genset agar pendistribusian air tetap normal. Para pelanggan diharapkan untuk berhemat dalam menggunakan air.
“Pelanggan kami harapkan menghemat air, saat ini kita hidupkan genset untuk membantu pasokan listrik agar mampu mengangkat air,” kata Direktur PDAM Tirta Arut, Sapriansyah.
Mengingat kondisi ini, Sapri meminta kepada pelanggan untuk segera melapor ketika mengalami kendala terkait ketidaklancaran aliran air dalam jangak waktu lama. Karena semakin cepat melapor maka tindakan akan segera dilakukan di lapangan.
“Bagi pelanggan yang tidak mendapat air akan diantar menggunakan truk tanki secara gratis. Kami harapkan pelanggan lapor ke kantor kita, biar segera kita tindaklanjuti, kita akan antar langsung tanpa biaya lagi,” tegas Sapri.
Menurut Sapri, secara umum PDAM masih bisa berjalan dengan baik, termasuk di unit-unit pelayanan juga masih dalam kondisi aman.
“Khusus untuk unit di Pangkalan Banteng, pasokan air sempat payau tetapi kondisi itu hanya berlangsung beberapa waktu dan kini kembali normal,” terangnya.
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini PDAM juga sedang melakukan penguatan kapasitas guna melayani daerah Bungur, Tatas, dan sekitarnya. “Jika sudah rampung maka wilayah tersebut akan aman tidak akan ada kendala distribusi lagi,” pungkasnya. (sam/sla)