SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Sabtu, 21 September 2019 08:40
Kalteng Buka 194 Rumah Sehat

Penderita ISPA Meningkat, Pastikan Belum Ada Korban Jiwa

TERPAPAR ASAP: Josepin, bayi berusia sebulan dua minggu, dirawat di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya karena terpapar kabut asap karhutla, Selasa (17/9) lalu.(DODI/RADAR PALANGKA)

PALANGKA RAYA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak beberapa minggu terakhir terus meningkat. Untuk mencegah melonjaknya penderita, pemerintah membuka ratusan rumah sehat yang tersebar di seluruh Kalteng.

Penderita ISPA di Kalteng pada minggu ke-37 atau minggu kedua bulan September ini, tercatat ada sekitar 3.394 orang, naik sebanyak 495 orang dari minggu ke-36 atau minggu pertama September yang tercatat sebanyak 2.889 penderita ISPA.

”Sejak Agustus, kami sudah mengaktifkan posko pelayanan kesehatan di Pusdalops BPBPK. Selain itu, ada juga emergency mobile team yang memberi pelayanan kepada petugas lapangan dan penduduk sekitar daerah yang tedampak,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul, Jumat (20/9).

Dia mengatakan, pemerintah telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, terutama dalam hal upaya pelayanan kesehatan. Bahkan, pihaknya juga sudah menyurati bupati dan wali kota untuk membebaskan biaya pengobatan, khususnya bagi masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan, dalam hal ini BPJS Kesehatan.

”Apalagi sekarang sudah status tanggap darurat karhutla. Jadi, penanganan kesehatan tentunya harus diperhatikan pemerintah kabupaten dan kota, termasuk provinsi juga seperti itu,” ucapnya.

Hingga kini ada sekitar 194 rumah sehat dengan oksigen yang tersebar di seluruh wilayah Kalteng. Penyebarannya, di antaranya di 159 puskesmas, kemudian di 20 rumah sakit dan 15 rumah oksigen lainya tersebar di aula pemerintah maupun bangunan milik masyarakat.

”Kami menyaradari keterjangkauan menjadi kendala, makanya sudah disiapkan dua unit bus dan tiga ambulans untuk memberi pelayanan oksigen kepada masyarakat. Jadi, ini mobil oksigen bergerak di berbagai titik kumpul masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Direktur RSUD Doris Sylvanus Yayu Indriaty memastikan belum ada korban jiwa atau meninggal dunia akibat terpapar ISPA dari kabut asap. Sebagai rumah sakit rujukan dari kabupaten dan kota, pihaknya siap memberikan pelayanan sesuai prosedur.

Kondisi kabut asap sekarang ini terbilang cukup rawan bagi orang yang memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes atau gangguan jantung. Apabila ada orang yang terpapar ISPA meninggal dunia, belum tentu akibat dampak ISPA yang dialaminya. Sebab bisa saja orang tersebut meninggal akibat penyakit yang lain.

”Jadi dampak kabut asap ini berpengaruh terhadap historis penyakit seseorang. Tentu semua ada diagnosanya. Kalau korbanya jiwa akibat penyakit lain, tentu akan terlihat, begitu juga misalkan akibat ISPA,” katanya.

Dalam pemberitaan Radar Sampit edisi Rabu (18/9), warga di Palangka Raya, Puguh Putu Sutedjo (42), meninggal dunia di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Pasien itu diduga kehilangan nyawa karena asma dan radang paru yang dideritanya kian parah setelah terpapar asap.

Pasien itu dirujuk dari rumah sakit swasta ke Doris Sylvanus dalam keadaan yang cukup riskan. Kesadarannya sudah menurun. Secara medis, risiko kematian akibat terpapar asap akan semakin meningkat apabila seseorang memiliki riwayat penyakit paru, seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), penyakit jantung, usia tua, anak-anak, dan lain-lain.

Pajanan asap akan meningkatkan kemungkinan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) oleh bakteri dan virus akibat penekanan aktivitas sel-sel pertahanan tubuh. Pajanan merupakan peristiwa yang menimbulkan risiko penularan.

Suyuti mengatakan, bencana kabut asap tahun ini memang memerlukan pelayanan evaluasi seperti pada 2015 silam. RSUD Doris Sylvanus siap menampung masyarakat sebanyak 300 orang.

”Tentu kami juga melakukan upaya pelayanan kesehatan, mengingat kondisi kabut asap sekarang ini. Kami juga mengimbau masyarakat memperhatikan kesehatannya saat kabut asap seperti sekarang,” pungkasnya. (sho/ign)

 

 


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers