KUALA PEMBUANG – Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Seruyan Nomo Koeswoyo meminta pemutakhiran data objek Pajak Bumi Bangunan Perkotaan dan Pedesaan (PBB-P2) yang tidak valid.
Hal itu diungkapkan Nomo saat membuka kegiatan Bimbingan Teknik (Bimtek) pemungut pajak se Kabupaten Seruyan di Aula kantor Badan Pengelola Perpajakan dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kabupaten Seruyan, Selasa (8/10) kemarin.
“Data objek pajak tidak update dan akan berdampak terhadap penerimaan pajak daerah,” katanya.
Menurutnya, betapa pentingnya data yang baik terhadap objek pajak, karena dari data valid tersebut bisa memaksimalkan penarikan pajak. Hingga saat ini, diakuinya penarikan pajak tidak maksimal bahkan banyak yang belum masuk dalam objek pajak.
Dirinya berharap pajak di kawasan perusahaan dimaksimalkan, pasalnya banyak pajak yang bisa ditarik di sejumlah Perusahaan Besar Swasta (PBS). “Banyak objek di dalamnya, jika pajak itu ditata dengan baik maka bisa dimaksimalkan dalam melaksanakan penarikan pajak untuk pembangunan daerah,” imbuhnya.
Nomo juga meminta agar permasalahan ini diselesaikan dengan baik, karena data tidak valid tersebut banyak objek pajak yang tidak tertagih dan hingga saat ini masih tercatat sebagai hutang.
“Objek pajak yang terdata dengan realita di lapangan berbeda. Misal, dalam data ada bangunan, namun ketika dicek di lapangan tidak ada bangunan,” tandasnya. (hen/fm)