SAMPIT – Melalui program pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pengelolaan Sekolah Bermutu tahun 2019, SMPN 2 Sampit melaksanakan kegiatan Pendampingan Penyusunan RPP, Pembuatan Soal HOTS, dan Mengembangkan Penilaian Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS). Kegiatan yang dilaksanakan Jumat lalu (11/10) dibuka Kepala Dinas Pendidikan Kotim Suparmadi.
“Harapan kita untuk pelaksanaan kegiatan ini supaya mutu pendidikan di Kabupaten Kotawaringin Timur semakin meningkat, apalagi mendapatkan bantuan tutorial dari pusat LPMP Kalimantan Tengah. Selain itu, guru-guru di Kotim lebih terstruktur dan terbimbing dalam membua perangkat pembelajaran, karena secara tak langsung akan berpengaruh juga pada metode pembelajaran yang digunakan saat kegiatan belajar mengajar,” ungkap Suparmadi.
Salah satu narasumber kegiatan Sugiyanto dari Widyaiswara Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimantan Tengah menyampaikan metode pembelajaran yang akan disampaikan berupa metode berbasis HOTS. Metode ini punya kosenp tujuan yang terbagi menjadi tiga ranah, yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Tujuan lain dari metode ini yakni untuk menguji siswa tersebut apakah bisa menganalisis, membandingkan, menghitung dan sebagainya. Urutannya antara lain, mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Dengan adanya upaya peningkatan mutu pendidikan yang dimulai dari tenaga pendidik ini, dan penambahan wawasan bagi mereka, nantinya bisa memberikan dampak positif bagi siswa-siswi di Kotim.
“Materi yang akan disampaikan ole tim LPMP Kalteng nantinya, menyusun rencana perangkat pembelajaran, metode pembelajaran yang akan digunakan dan lebih efektif, kemudian rancangan soal dan penilaian serta evaluasi yang akan dilakukan. Sehingga diharapkan dari hasil bimbingan ini akan meningkatkan metode pembelajaran yang digunakan guru-guru di SMPN 2 Sampit,” jelas Sugiyanto.
Kepala SMPN 2 Sampit Abddurrahman sangat mendukung sekali program peningkatan dan pembinaan mutu pendidikan untuk di sekolahnya. Ia juga berharap semua program tersebut dapat ddilaksanakan dengan lancar dan baik sebagaimana yang diharapkan. Ia menambahkan bahwa dengan adanya program kegiatan ini, ingin guru-guru semakin memahami tugas dan fungsinya sebagai pendidik.
“Selain itu, mampu meningkatkan kemampuan mereka dalam membuat rancangan perangkat pembelajarn yang akan digunakan untuk metode pembelajaran. Sehingga berpengaruh juga untuk meningkatkan profesionalisme para guru sebagai tenaga pendidik,” ungkap Abdurrahman. (soc/rm-97/ton)