SAMPIT – Bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sudah menjadi ancaman serius dalam satu dekade terakhir. Karenanya untuk mengatasinya tidak serta merta menjadi tugas dan tanggungjawab pemerintah semata tapi seluruh stakeholder. Salah satunya cara yang efektifnya adalah melakukan pengendalian kebakaran hutan dan lahan berbasis masyarakat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim M. Yusuf menjelaskan dibentuknya masyarakat peduli api dan brigade pengendalian kebakaran hutan dan lahan salah satunya upaya pengedalian kebakaran hutan dan lahan berbasis masyarakat. Dengan demikian masyarakat terlibat langsung dalam pengendalian dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
“Masyarakat peduli api dan brigade pengendalian kebakaran hutan dan lahan adalah kelompok masyarakat yang mengikrarkan diri untuk terlibat secara langsung dalam pengedalian kebakaran hutan dan lahan. Karenanya agar mereka bisa memahami tugas dan menjalankan secara maksimal perlu dibekali baik secara teori maupun praktik,” kata M. Yusuf saat membuka pelatihan masyarakat peduli api dan brigade pengendalian kebakaran hutan di aula Kantor Kecamatan Cempaga, Selasa (22/10).
Pelatihan tersebut diikuti ratusan anggota masyarakat peduli api dan brigade pengendalian kebakaran hutan dari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Cempaga, Kecamatan Cempaga Hulu dan Kecamatan Kota Besi. Para anggota tidak hanya dilatih materi terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan, tapi juga praktik langsung bagaimana caranya melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan menggunakan peralatan standar.
Yusuf sangat menaruh harapan besar kepada masyarakat peduli api dan anggota brigade kebakaran hutan untuk bisa menjadi pemuka di masyarakat terkait pengendalian kabakaran hutan dan lahan. Para anggota yang sudah terbentuk diharapkan segera melakukan sosialisasi informal, baik dengan kerabat, tetangga dan masyarakat.
“Sampaikan informasi yang sudah didapatkan secara baik dan benar. Dengan demikian setidaknya kita sudah ikut membantu mengurangi dampak dari kebakaran hutan dan lahan,” kata Yusuf. (ton/oes)