SAMPIT— Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memiliki potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar, namun pada pelaksanaan pengelolaannya masih belum optimal dan masih perlu ditingkatkan.
Sekda Kotim Halikinnor menjelaskan, Kotim dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat, bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan rata - rata tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), namun belum mampu maksimal dalam menggali potensi PAD yang ada.
“Saya instruksikan kepada seluruh Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) agar lebih meningkatkan sinergitas guna meningkatkan PAD, menggali setiap potensi PAD yang ada saat ini,” jelasnya. Hal tersebut disampaikannya saat membuka rapat koordinasi pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) Kotim, Selasa (12/11).
Halikin memberikan contoh kepada SOPD yang mempunyai kewenangan dan memberikan pelayanan publik, agar sebelum memberikan layanan publik tertentu terlebih dahulu melakukan konfirmasi, pemenuhan kewajiban pembayaran pajak.
“Tanpa kerja sama dan sinergi seluruh SOPD maka PAD tidak akan pernah bisa optimal,” terangnya.
Halikin mengatakan Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bappenda) selaku perangkat daerah yang memiliki kewenangan dalam pengelolaan pajak daerah diminta untuk terus melakukan terobosan dan inovasi guna mengoptimalkan pendapatan daerah khususnya dari pajak daerah melalui optimalisasi monitoring pajak daerah.
“Saya mendukung upaya yang saat ini sedang dilakukan oleh Bappenda dalam meningkatkan monitoring wajib pajak, melalui pemasangan alat pemantau transaksi di tempat usaha wajib pajak,” ujarnya.
Tempat usaha tersebut meliputi wajib pajak hotel, restoran, hiburan, dan parkir. Sehingga melalui upaya seperti ini diharapkan masyarakat semakin sadar dan taat secara jujur dalam membayar pajak.
“Sebab hasil pembayaran pajak yang dilakukan masyarakat pada akhirnya akan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan. Tanpa pajak tidak akan ada pembangunan,”pungkasnya. (yn/dc)