SAMPIT – Sejumlah traffic light atau lampu pengatur lalu lintas di beberapa lokasi di Sampit mati atau tidak berfungsi. Kondisi itu berimbas terhadap lalu lintas di wilayah perkotaan yang tampak semrawut dalam sepekan terakhir.
Di Sampit tercatat ada 16 traffic light. Pantauan Radar Sampit, Rabu (13/11), traffic light di sejumlah perempatan tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti di perempatan Jalan Pemuda-Tjilik Riwut, perempatan Jalan MT Haryono-Jalan Suprapto tidak jauh dari Terminal Patih Rumbih traffic light tidak berfungsi.
Hal tersebut menyebabkan pengguna jalan tidak beraturan. Terutama saat jam-jam sibuk. Kemacetan sering kali tak terhindarkan. Pengguna jalan ingin saling mendahului. Belum lagi suara klakson kendaraan yang dibunyikan pengendara mengisyaratkan ketidaksabarannya saat melintas di jalan itu.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kotawaringin Timur Fadlian Noor melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Rino Mulyo mengatakan, traffic light di perempatan Jalan Pemuda milik provinsi, karena berada di jalan provinsi.
”Kondisinya memang rusak karena komponen solar cell (sel surya, komponen yang dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik) sedang bermasalah krodit,” sebutnya.
Pihaknya tak melakukan pembiaran, meskipun sebenarnya traffic light di lokasi tersebut tanggung jawab Dishub Kalteng. Pihaknya bahkan telah menyampaikan kerusakan itu kepada Balai PengelolaTransportaasi darat (BPTD) Wilayah XVI Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
”Sampai saat ini masih kita upayakan progresnya,” katanya.
Pria yang kerap di sapa Rino ini menuturkan, untuk traffic light yang mati atau tidak berfungsi ada tiga, seperti di simpang KFC Kapten Mulyono, traffic light simpang terminal Patih Rumbih, dan traffic light simpang SDN 2 yang sebetulnya masih dalam pengerjaan.
”Bisa dilihat petugas kami dan teknisi dari Bandung sedang mengerjakan perbaikannya,” sebut Rino.
Dia menyebut, ada beberapa traffic light karena ada pekerjaan multiyears peningkatan drainase, sehingga agak lama perbaikannya. ”Utilitas kabel-kabel traffic light tersebut diurut lagi, karena digorok eksavator,” katanya seraya menyebut, traffic light bundaran Polres masih hidup, namun lampu kuning saja.
Untuk mengatasi kondisi lalu lintas yang semrawut, Rino mengatakan, ada petugas Lantas membantu mengatur agar tidak terjadi kemacetan. Terutama saat lalu lintas harian rata-rata sedang tinggi, seperti di pagi hari.
Rino menjelaskan, traffic light di perempatan Jalan Pemuda Jalan Cilik Riwut dipasang BPTD Wilayah XVI Provinsi Kalteng. Pemkab Kotim tidak bisa berbuat apa-apa dengan kondisi traffic light tersebut. ”Memang sebenarnya sesuai dengan aturan kewenangannya,” tuturnya. (yn/ign)