SAMPIT-Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur Supian Hadi menyebut bahwa pembangunan kesehatan telah berkontribusi dalam indeks pembangunan kesehatan masyarakat (IPKM). Hal ini dibuktikan dalam pencapaian pembangunan dalam lima tahun terakhir. Tahun 2018, terjadi penurunan angka stunting balita, angka kematian ibu, dan kematian neonatal.
”Bersama seluruh komponen kesehatan baik lintas program maupun lintas sektor, telah berhasil menyelesaikan masalah-masalah kesehatan untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang sehat,” ujarnya.
Berbagai upaya telah dilakukan guna meningkatkan indeks pembangunan kesehatan masyarakat. Keberhasilan ini dicapai karena pembangunan kesehatan menggunakan tiga pilar, yakni paradigma kesehatan, penguatan akses pelayanan kesehatan, dan penyediaan biaya melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Pemkab Kotawaringin Timur juga telah mencapai target Universal Health Coverage (UHC) per 1 Januari 2019. Target ini tercapai setelah Pemkab Kotawaringin Timur mengintegrasikan 24 ribu peserta program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) ke dalam program JKN. Selain itu juga terbitkan Peraturan Daerah tentang JKN yang Dibiayai oleh APBD. Perda tersebut menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam menyusun rencana kebijakan pembiayaan JKN. Tujuannya, agar tersedia dana iuran pembiayaan program JKN bagi penduduk yang dibiayai oleh APBD dengan jumlah tercukupi, serta tersalurkan secara adil dan merata.
Selain itu, pemkab juga menjalankan program gerakan masyarakat hidup sehat (germas. Program ini untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup sbersih dan sehat dan dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat. (yn/yit)