PALANGKA RAYA-  Jajaran Polresta Palangka Raya dan Polsek Pahandut kesulitan mengungkap identitas pencuri yang tewas diterjang peluru aparat.  Hingga kini identitas pelaku masih menjadi misteri. Polisi bahkan sudah mendatangi losmen Payang, dikawasan Pasar Besar, tempat pria itu menginap.  

“Jenazahnya saat ini masih di kamar mayat RS Bhayangkara dan sampai saat ini kami belum menemukan identitas dan keluarga pria tersebut. Saya harap bagi warga atau masyarakat yang mengetahui segera bisa melapor ke kantor polisi untuk ditindaklanjuti,” ujar Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri, Jumat (27/12).

Jaladri menerangkan di losmen tersebut hanya didapat sebuah ponsel. Setelah dilakukan pelacakan, berdasarkan identitas di kartu ponsel tersebut atas nama Erick Estrada, beralamat di Jalan Kartawana Kabupaten Lamandau. Namun setelah dicocokan tidak identik dengan wajah pelaku.

“Maka ini jajaran Polresta Palangka Raya terus berupaya mencari tahu sanak keluarga pria tanpa identitas tesebut dan belum membuahkan hasil. Pencarian sampai hari ini terus dilakukan. Jadi masih mister X,” kata perwira menengah Polri ini.

Jaladri mengatakan berdasarkan ciri-ciri, diperkirakan berusia 30 tahun ke atas. Pelaku tidak memiliki tanda khusus,berambut pendek dan saat itu menggunakan baju kaus putih.

"Ya semoga dalam waktu dekat identitas dan keluarga pria tanpa identitas ini segera terungkap," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya jajaran Polsek Pahandut dan Polresta Palangka Raya menembak mati pelaku pencurian tanpa indentitas. Polisi terpaksa melayangkan timah panas lantaran pelaku melawan dan menyerang petugas menggunakan besi runcing.

Aksi itu terjadi saat petugas berusaha menangkap pria tersebut di Jalan Banda, Rabu (25/12) kemarin. Dua peluru bersarang di bagian kaki dan pundak pelaku.  

Sebelum ajal menjemput pelaku, dua tembakan sudah bersarang di tubuh pria tersebut. Namun tetap melakukan perlawanan hingga sempat bergumul dengan petugas. Namun pelaku terjatuh dari ketinggian hingga bagian kepala mengenai tembok dan tidak sadarkan diri. Sempat dirawat secara medis, namun tak berapa lama pelaku dinyatakan tak bernyawa.

Dari pelaku diamankan barang bukti dua buah besi runcing, ponsel, korek api gas, jam tangan dan uang tunai jutaan rupiah. Kini kasus itu masih dalam penyelidikan. Sebelum ditembak mati, tiga tembakan peringatan sudah diberikan petugas tetapi masih melawan hingga akhirnya tindakan tegas terukur dilakukan kepada pelaku.(daq/oes)