KOTAWARINGIN LAMA – Seorang bocah 5 tahun tewas tenggelam di sekitar lanting (jamban) di depan rumahnya di kawasan RT 01 Kelurahan Kotawaringin Hilir (Kohil) seberang Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) Kabuupaten Kotawaringin Barat, Kamis (2/1) sore.
Sebelum diketahui tenggelam, pelajar salah satu TK di Kecamatan Kolam ini dinyatakan hilang oleh pihak keluarga setelah sekitar 30 menit izin pergi mandi ke sungai, namun korban tidak kunjung kembali kerumah.
Gusti Suheri Sekretaris Lurah Kohil membenarkan bahwa ada salah seorang warganya tenggelam dan ditemukan beberapa saat kemudian dengan kondisi sudah tidak bernyawa.
“Saat warga geger tetang hilangnya seorang anak, saya berada tidak jauh dari TKP. Dan dari info yang saya dapat dari warga ada anak kecil hilang dan diduga kuat tenggelam setelah jatuh ke sungai karena peralatan madi anak tersebut masih tertinggal di lanting,” tutur Suheri, Jumat (3/1).
Masih menurut Heri, setelah diketahui anak tersebut menghilang, sejumlah keluarga korban dan warga langsung berupaya melakukan pencarian. “Sekitar 15 menit pencarian, bocah berinisial MIP alias M itu ditemukan tenggelam dengan jarak lebih kurang 50 meter dari lanting tempatnya mandi,” katanya.
Terpisah, Kapolsek Kolam Iptu Kustiyanto kepada media ini memastikan bahwa kejadian yang dialami warga Kotawaringin Hilir itu merupakan musibah alias murni kecelakaan. Dibeberkannya insiden yang menelan korban jiwa tersebut terjadi sekitar jam 16.30 WIB. "Korban ditemukan sudah dalam keadaan kaku serta langsung dibawa ke Puskesmas Kotawaringin Lama untuk dilakukan tindakan medis, namun nyawa korban tidak terselamatkan,” terang Kustiyanto.
Dengan kejadian tersebut, Kapolsek Kolam meminta kepada para orangtua untuk waspada dan selalu mengawasi anak-anaknya jika berada di daerah rawan dan berpotensi menyebabkan kecelakaan yang salah satunya daerah aliran sungai.
“Meski sungai sudah tidak asing dan sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat yang ada di bantaran sungai, baik bagi orang dewasa atau pun anak-anak, namun risiko ancaman bahayanya cukup tinggi,” pesannya.
Apalagi dimusim penghujan saat ini, debit air sungai terus meningkat seperti di DAS Lamandau yang melintasi pemukiman sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Kolam Kabupaten Kobar ini.
“Intinya mari kita waspada dan semoga tidak ada lagi musibah dan korban yang terjadi lagi,” tandasnya.(gst/sla)