SAMPIT - Perempatan jalan Tjilik Riwut - Hasan Mansur rencananya akan dipasang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) atau Traffic Light, karena kawasan ini padat lalu lintas kendaraan dari dan ke luar Kota Sampit.
Lantaran tidak adanya APILL, lalu lintas perempatan dekat Hotel Wella Sampit ini tampak semrawut, kendaraan kecil dan besar hilir mudik di jalur ini.
Bila kondisi tersebut dibiarkan, tak diatur dengan menggunanan traffic light, maka akan sangat membahayakan pengedara, rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur (Dishub Kotim) Rino Mulya mengatakan, pihaknya bersama staf Dishub Kotim sudah melakukan pendataan Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) di kawasan tersebut, yakni mengukur volume lalu lintas yang dua arah melalui suatu titik rata-rata dalam satu hari.
"Titik baru yang rencananya akan dilakukan pemasangan traffic light yakni di persimpangan Hotel Wella," katanya, Kamis (6/2).
Rino menambahkan untuk pembangunan traffic light di kawasan tersebut, belum bisa dilakukan di tahun 2020, sebab masih banyak dana daerah yang terkuras untuk kegiatan multiyears dan rasionalisasi (proses) dari pusat yang minim.
Dishub Kotim berencana akan melakukan pemasangan traffic light di persimpangan yang memang kondisi arus lalu lintasnya sudah ramai kendaraan.
“Saat ini, kami sudah melakukan kajian untuk lokasi-lokasi yang memang sudah layak untuk dipasangi traffic light,” katanya.
Dia berharap nantinya, jika traffic light sudah benar terpasang dan berfungsinya rambu-rambu lalu lintas dengan baik, maka diharapkan akan dapat mencegah atau meniminalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas di kawasan tersebut (simpang Hotel Wella).
Rados, warga Sampit berharap traffic light di perempatn Jalan Cut Nyak Dien – S Parman, samping rumah jabatan (rujab) Bupati Kotim bisa dipindah dan dipasang ke persimpangan Hotel Wella Jalan Tjilik Riwut – Hasan Mansur.
“Traffic light di samping Rujab Bupati tidak padat kendaraan, lebih baik dipindah dan dipasang ke simpang Hotel Wella yang padat kendaraan,” usul Rados. (yn/fm)