SAMPIT – Hubungan internal manajemen RSUD dr Murjani Sampit disinyalir sedang tak bagus. Akibatnya mudah ditebak, pasien yang menjadi korban. Seperti yang kemarin (10/3) dialami Citra, pasien penyakit dalam, yang ditolak masuk Ruang Mawar lantaran konflik di internal manajemen tersebut.
Penolakan itu sontak menyulut amarah keluarga pasien. Mereka menilai banyak ruang yang kosong atau tak ditempati pasien lain, namun Citra tetap tak diizinkan masuk tanpa alasan yang jelas.
Suratin, adik pasien, mengaku penolakan itu tak masuk akal. Sebab, mereka masuk tak gratis. ”Kalau memang ruangannya ada orangnya, kami tidak masalah dan siap saja antre. Ini (ruangannya) kosong, masak tidak diizinkan. Kami tidak minta diistimewakan, kalau ada masalah pribadi jangan dibawa-bawa ke internal (rumah sakit). Pasien jadi korban, masak dikapling-kapling seperti itu,” ungkapnya.
Sejumlah petugas di Ruang Mawar, saat ditemui media ini kemarin, tidak bisa memberikan penjelasan terkait penolakan tersebut. Mereka berdalih itu bukan kewenangan mereka untuk memberi penjelasan. Namun mereka mengaku tahu masalah yang sedang terjadi.
---------- SPLIT TEXT ----------
”Sebenarnya, permasalahannya apa kita tahu. Namun kami tidak bisa menjelaskannya. Yang jelas, jika yang masuk pasien dokter Mulyadi, di sini tidak boleh. Dan ini sudah banyak yang komplain,” ungkap sejumlah penjaga Ruang Mawar tersebut.
Mulyadi adalah dokter yang menangani penyakit dalam di rumah sakit itu. Penolakan Ruang Mawar terhadap pasien dokter Mulyadi dikabarkan sudah terjadi lama. Hubungan tak harmonis antara dokter Mulyadi dengan Kepala Ruang Mawar H Nanang diduga menjadi penyebabnya.
Menurut para penjaga Ruang Mawar itu, meskipun dipaksakan masuk pasti tak akan ditangani. Kecuali bukan pasien dokter Mulyadi.
”Kalau mau masuk silakan saja, tidak apa-apa, tapi tidak akan ditangani nantinya, dan kebetulan yang piket juga dr Mulyadi,” tukas penjaga lagi.
Kepala Humas RSUD dr Murjani Sampit, Hermansyah, saat dikonfirmasi media ini kemarin tidak bisa menjelaskan permasalahan tersebut. Kepala Ruang Mawar H Nanang sedang tidak di tempat saat akan dikonfirmasi koran ini kemarin.
---------- SPLIT TEXT ----------
Terpisah, sejumlah petugas di rumah sakit mengaku hal seperti itu sudah lama terjadi. ”Saya ini juga pegawai rumah sakit. Keluarga saya masuk di sini, kalau pasien dr Mulyadi, pasti tidak bisa. Karena ada masalah pribadi saja itu. Ini seharusnya segera diselesaikan, kasihan pasien, kami orang rumah sakit sendiripun mengeluhkan masalah ini sudah dari dulu. Mereka dengan egonya masing-masing,” kata pria minta namanya tak dikorankan itu.
Menurutnya, masalah itu terjadi sejak lama. Namun hingga saat ini tidak bisa diselesaikan sama sekali. Tak jarang banyak keluarga pasien yang komplain.
Untuk diketahui, Citra masuk UGD kemarin siang. Setelah itu dia dirawat oleh pihak rumah sakit di Ruang Bougenville kelas III. Setelah mengetahui Ruang Mawar kosong, pasien yang dalam BPJS-nya itu kebetulan juga ditangani dr Mulyadi, ingin masuk ke Ruang Mawar. Namun dia mendapat penolakan yang membuat keluarganya marah-marah.
Tak hanya keluarga Citra, sejumlah orang berharap agar manajemen segera menyelesaikan masalah itu. Sehingga masalah pribadi orang rumah sakit tak dibawa-bawa yang pada akhirnya mengorbankan pasien. (co/dwi)