KUALA PEMBUANG- Sejumlah program pembangunan Kabupaten Seruyan terpaksa tidak bisa dilaksanakan. Hal itu diungkapkan Bupati Seruyan Yulhaidir, Rabu (22/4) kemarin. Menurutnya selain karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tidak mencapai target, hal itu juga imbas dari wabah Covid-19 yang melanda seluruh daerah di Indonesia.
Yulhaidir menyebut bahwa kondisi tersebut diakuinya tidak menguntungkan untuk pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Seruyan. “Karena kita harus melakukan rasionalisasi anggaran yang mencapai Rp 277 miliar lebih sehingga program kegiatan fisik dan program lainnya tidak bisa kita laksanakan,” ujarnya.
Dijelaskanya ada beberapa program yang harus dikorbankan untuk tahun ini, misalnya program fisik yang dianggap bisa dilaksanakan tahun depan dan tidak mendesak, anggaran bimtek, mengurangi honorium kegiatan dan pengelolaan dana BOS, mengurangi uang lembur, rasionalisasi belanja barang dan jasa. Dana perjalanan dinas, percetakan, pakaian dinas, pemeliharaan dan lainnya, rasionasisasi belanja modal sekurang-kurangnya 50 persen dan mengurangi dana hibah kepada pihak ketiga.
“Tidak hanya itu untuk sejumlah pekerjaan yang sudah ditandatangani Surat Perintah Kerja (SPK) dengan pihak ketiga juga tidak bisa kita bayarkan tahun ini karena memang rasionasisasi ini kita lakukan agar pemerintah bisa terus stabil akibat dampak Covid-19 ini. Dan khusus anggaran penanganan Covid-19 kita siapkan 48 miliar,” ujarnya.
Bupati menegaskan bahwa rasionalisasi anggaran tersebut berdasarkan Surat Mendagri Nomor 1 Tahun 2020 dan juga keputusan bersama antara Mendagri dan Menteri Keuangan tentang percepatan penyesuaian APBD tahun 2020, maka pemerintah harus melaksanakan rasionalisasi belanja di semua perangkat daerah termasuk dana desa dan juga alokasi dana desa. (hen/sla)