PANGKALAN BUN - Sebanyak 24 pasien positif Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun secara umum menunjukkan arah perbaikan dan menuju kesembuhan. 

Hal itu ditegaskan oleh Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah saat berdialog bersama insan pers di kediamannya di Jalan Samari II, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan, Minggu (17/5). 

"Dari 24 pasien positif Covid-19 yang ditangani RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dan melihat perkembangan kesehatan mereka Insyaallah ada penambahan kembali pasien positif yang sembuh," harapnya. 

Bupati mengungkapkan bahwa perkembangan terakhir kasus positif secara akumulatif  di Kabupaten Kotawaringin Barat berjumlah 33 kasus, pasien positif Covid-19 yang sedang dalam perawatan berjumlah 24 orang, dengan pasien sembuh sebanyak 9 orang, Orang Dalam Pemantauan 13 orang dan Pasien Dalam Pengawasan 4 orang, dan selama penanganan Covid-19 selama hampir dua bulan terakhir belum ada korban meninggal. 

Kemudian, kata dia, secara medis kondisi pasien yang dirawat baik di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun maupun di klinik Kesuma sejauh ini tidak ada masalah.

Menurutnya dari beberapa pasien positif Covid-19 yang ditangani dan sudah sembuh berdasarkan 2 kali uji sampel swab dengan hasil negatif untuk perawatan terlama selama 44 hari, kemudian ada juga yang dirawat selama 32 hari. 

Kendati demikian ada satu pasien positif Covid-19 yang sudah menjalani 7 kali pemeriksaan swab namun hasilnya selalu positif, sehingga menimbulkan keheranan padahal kondisi yang bersangkutan secara medis normal dan sehat. 

"Memang dari sisi usia yang bersangkutan sudah lanjut dan hasil 7 kali swab positif tersebut apakah lantaran mempunyai penyakit penyerta lainnya sehingga penyembuhan untuk Covid-19 terbilang lama," tegasnya. 

Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Bumi Marunting Batu Aji itu memberikan ucapan terima kasih kepada para jurnalis yang bertugas di Kobar yang telah memberikan kontribusinya berupa sumbang saran terhadap penanganan pandemi coronavirus disease atau Covid-19 di Kobar. (tyo/sla)