SAMPIT– Perjalanan dengan transportasi udara memang selalu membuat deg-degan. Tak terkecuali bagi seorang kepala daerah, yang hampir setiap saat bepergian ke luar kota. Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi punya kisah tersendiri ketika pesawat yang ditumpanginya harus mendarat darurat.
Rabu 23 Maret 2016, menjadi hari yang bersejarah bagi Supian Hadi. Sebab, hingga usianya yang menginjak 40 tahun, baru kali ini mengalami kejadian luar biasa yang mengancam nyawa.
Pukul 13.35, pesawat Embraer e-195 jet Kalstar, bertolak dari Bandara H Asan Sampit menuju Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat tersebut membawa Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi, dan beberapa pejabat penting di Kotim, seperti Halikinnoor. Selain itu, juga ada Kapolres Seruyan AKBP Budi Satrijo.
Mereka pergi untuk memenuhi undangan dari kementerian.Tak ada firasat tertentu sebelum pesawat lepas landas. Namun, baru 30 menit lepas landas, pesawat buatan Brazil yang baru beroperasi beberapa bulan itu mengalami masalah. Pesawat pun harus berputar-putar di angkasa lebih dari satu jam.
Kondisi cuaca di luar pesawat yang buruk turut mendramatisir keadaan. Tak pelak hal ini membuat seluruh penumpang panik. Bahkan, para pramugari yang harusnya senantiasa memberikan ketenangan kepada penumpang juga turut menangis saat menerima informasi dari pilot bahwa akan mendarat darurat.
---------- SPLIT TEXT ----------
”Semua sudah pasrah dan benar-benar tegang. Seumur hidup naik pesawat baru kali ini tegang. Meski takut minta ampun, saat itu saya berusaha ikhlas apapun keputusan Allah saya yakin,” cerita Supian.
Supian mengapresiasi keberanian sang pilot yang cepat mengambil keputusan. Hingga akhirnya seluruh penumpang selamat dengan mendarat darurat di Bandar Udara Sultan Iskandar Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat.
Pesawat dengan nomor penerbangan KD701 itu pun terpaksa harus diperiksa untuk diketahui kerusakannya. Saat mendarat seluruh perlengkapan keselamatan pun disiagakan. Guna mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
Sementara Supian, beserta rombongannya harus melanjutkan perjalannya menggunakan pesawat maskapai lain yakni Trigana Air, lewat Surabaya.
”Alhamdulillah kami sampai tujuan dengan selamat dan sehat. Meski masih pusing, dan kaki seperti lumpuh,” tutur orang nomor satu di pemerintahan Kotawaringin Timur itu.
---------- SPLIT TEXT ----------
Branch Manager Kalstar Aviation Sampit Novallino menjelaskan pesawat mengalami kendala teknis saat dalam perjalanan. ”Bukan mendarat darurat, tapi karena alasan teknis, dan alternatif yang paling dekat adalah Pangkalan Bun. Maka pesawat terbang ke Pangkalan Bun, ” jelasnya melalui pesan singkat.
”Kami memohon maaf atas ketidaknyaman ini. Ini demi keselamatan seluruh penumpang,” kata Novallino.
Novallino mengaku tidak mengetahui secara detail kerusakan yang terjadi. Namun dia optimistis pesawat segera beroperasi, jika hasil pemeriksaan kerusakan tidak parah.
”Suku cadang pesawat sudah datang, semoga cepat dipasang, dan bisa melayani penumpang kembali,” kata Novallino.
Sekadar diketahui, kondisi serupa pernah dialami pesawat yang sama pada Januari lalu. Pesawat mengalami kerusakan alat pada pesawat hingga batal terbang. (oes/dwi)