PANGKALAN BUN - Juru Bicara Percepatan Penanganan Pandemi COVID-19 Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Achmad Rois menegaskan agar masyarakat mewaspadai penularan coronavirus disease atau Covid-19 transmisi lokal. Pergeseran tren penularan Covid-19 saat ini berbeda dengan kasus Covid-19 di awal-awal masa pandemi yang rata-rata berasal dari kluster Gowa dan Temboro. 

"Kecenderungan yang menjadi terinfeksinya Covid-19 bukan lagi menunjukan lokasi dimana kasus tersebut diperoleh di luar lokasi pelaporan (imported case), tetapi penularan saat ini ada di dalam daerah kita sendiri atau kasus yang diperoleh secara lokal  (transmisi lokal)," terangnya, Rabu (4/6) malam. 

Rois menyebut bahwa transmisi lokal penularan Covid-19 lantaran terjadi kontak atau adanya interaksi dengan orang yang sebelumnya telah terinfeksi. Ada banyak faktor transmisi lokal seperti kurangnya kesadaran dalam mematuhi imbauan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan dengan melakukan physikal distancing, enggan menggunakan masker, jarang mencuci tangan di air mengalir menggunakan sabun, dan kurangnya kedisiplinan untuk selalu berada di rumah. 

"Kita sadari bahwa ini tidak lepas dari kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengikuti imbauan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan dalam aktifitas sehari-hari," tegasnya. 

Ia juga mengungkapkan saat ini perkembangan terkini jumlah Positif Covid-19 di Kotawaringin Barat secara akumulatif berjumlah 76 orang, dengan jumlah yang sudah sembuh sebanyak 27, dan 1 meninggal dunia serta 43 dalam perawatan, baik di ruang isolasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun maupun di rumah sakit perluasan RSUD SI. (tyo/sla)