SAMPIT- UNDA University kembali menggelar acara bertajuk teknologi informasi, Senin (20/7). Kali ini melibatkan berbagai kalangan. Baik itu dari kalangan pemerintah daerah sampai kepada masyarakat menengah keatas.
Acara tersebut dinamakan Woxpol (Workshop dan Expo Online). Kegiatan ini pertama kalinya diadakan secara online melalui zoom dan disiarkan secara live via youtube yang telah disaksikan kurang lebih 1.500 viewers di alamat : https://bit.ly/woxpolunda20juli
Workshop berisi tentang membuat aplikasi berbasis web sedangkan expo online berisi penampilan hasil karya mahasiswa dan dosen UNDA berupa software dan desain grafis.
Ada 16 software dan 20 desain kemasan dan promosi produk UMKM yang ditampilkan dalam acara ini yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh bupati Kotawaringin Timur, kepala Dinas Kominfo Kotim, perwakilan dinas Pendidikan kotim, kepala Dinas Sosial Kotim, kepala bidang Koperasi dan UMKM Kotim, kepala bidang pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotim.
Selain itu juga ada ketua Aku Mandiri, ketua HIPMI Kotim, perwakilan API UMKM Kotim, ketua SYEC dan SYBC, kepala Desa Sumber Makmur, store manager Hypermart, Direktur CV Lintas Borneo, Supervisor Happy Puppy Sampit, BPJS Kesehatan Sampit, kepala MAN sampit, kepala SDN 3 MB Hulu Kepala SMA Taruna Jaya sampit serta masyarakat Kotim baik itu pelaku usaha, mahasiswa, siswa dan masyarakat umum lainnya.
Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Bupati Kotim Supian Hadi. Salah satu aplikasi yang ditampilkan dan disaksikan oleh bupati adalah launching aplikasi marketplace Kotawaringin Timur yang diberi nama Mentaya Online Market disingkat MOM yang berfungsi untuk media jual beli online khusus masyarakat Kotawaringin Timur.
Bupati mengaku sangat setuju dan mendukung berbagai aplikasi inovasi teknologi yang dihasilkan oleh mahasiswa dan dosen UNDA tersebut.
”Saya sangat apresiasi terhadap peran serta UNDA yang turut serta membangun Kotim ini,” katanya.
Dalam sambutan Rektor UNDA University juga mengungkapkan bahwa aplikasi MOM ini sangat bermanfaat pada saat pandemi ini karena mengurangi risiko bertemunya para penjual dan pembeli dalam jumlah banyak, pembeli hanya perlu pesan di aplikasi ini, dan barang akan diantarkan melalui kurir.
Aplikasi yang kedua adalah aplikasi pemandu wisata Kotawaringin Timur berbasis augmented reality yang dihasilkan oleh dosen dan mahasiswa UNDA, Minarni, S.Kom.,M.M yang juga sebagai ketua panitia pelaksana kegiatan ini.
Pihak Dinas kebudayaan dan pariwisata juga menyambut baik inovasi ini karena diakui sangat membantu dalam promosi wisata Kotim. Pihak dinas kebudayaan dan pariwisata Kotim juga langsung mengungkapkan saran dan masukan dalam acara tersebut dari kantor dinas bersama rekan-rekan dinas kebudayaan dan pariwisata.
Ketua Tim Pengembang Software Minarni mengungkapkan , augmented reality ini bisa dibagikan lebih banyak dan lebih luas oleh masyarakat untuk mengenalkan budaya dan wisata Kotim ke dunia luar dengan cara scan barcode pada kartu wisata yang dibuat terdapat pada deskripsi video di youtube channel Creative Learning UNDA.
Augmented reality berfungsi agar masyarakat yang penasaran ingin tau suasana di tempat wisata bisa merasakan seolah sedang berjalan pada dimensi lain di wisata tersebut padahal sedang berada di lokasi tempat mereka berdiri saja.
”Jadi, bagi wisatawan yang tertarik bisa mencari informasi lebih lanjut melalui tempat-tempat wisata yang direkomendasikan di aplikasi ini.Wisatawan yang belum mengetahui tentang wisata apa saja dan layanan wisata seperti kuliner, penginapan dan rute perjalanan menuju wisata yang diinginkan bisa didapatkan pada aplikasi ini,” jelas Minarni.
Selanjutnya aplikasi-aplikasi lainnya yang ditampilkan juga langsung direspons oleh pihak yang bersangkutan melalui video konferensi ini. Masyarakat sangat menyambut baik kegiatan ini dan berharap bisa di implementasikan segera.
Aplikasi lainnya yaitu : e-payroll, aplikasi human resource management, aplikasi akuntansi, aplikasi website sekolah, aplikasi kader JKN BPJS kesehatan, aplikasi administrasi keuangan desa, aplikasi sistem zonasi SMP, aplikasi SPK PKH Dinsos Kotim dan juga game mengangkat budaya daerah kotim.(oes)
