PROKAL.CO,
SAMPIT – Rencana Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mentiadakan penerbangan untuk rute Sampit-Surabaya dan Sampit-Semarang menuai respons dari para pengusaha. Kebijakan yang kabarnya bakal diterapkan usai Hari Raya Iduladha 1441 tersebut dinilai tak adil dan berpotensi membuat perekonomian di Kotim semakin terpuruk.
”Kalau sampai kebijakan ini diterapkan, saya yakin pengusaha bakal teriak. Kalau memang diterapkan, jangan hanya jalur penerbangan Surabaya dan Semarang saja yang ditiadakan. Tetapi, tujuan Sampit-Jakarta juga ditutup total,” kata Bayu Andi Bawono, General Manager Aquarius Boutique Hotel Sampit (ABHS) Bayu Andi Bawono, Selasa (21/7).
Menurutnya, transportasi udara sangat berperan penting bagi perekonomian di Kotim. ”Pemerintah mau menggerakan perekonomian di Kotim, tetapi belum apa-apa akses penerbangan untuk rute Surabaya dan Semarang ditiadakan. Jangan begitu dong! Kalau begitu caranya, tidak hanya sektor perekonomian saja yang terdampak, tetapi semua terkena dampaknya,” ujarnya.
”Setiap penumpang pesawat di dalamnya ada banyak kepentingan, mulai dari perjalanan bisnis, pekerjaan, dan lain-lain. Kalau akses menuju Surabaya dan Semarang ditiadakan, kenapa tidak laksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) saja sekalian?” tambahnya.
Dari pengamatannya, kasus Covid-19 di Kotim tak separah di Palangka Raya. Sampai kemarin, tercatat ada 55 kasus Covid-19 di Kotim. Di Palangka Raya, jauh lebih banyak dengan jumlah kasus 526 orang terkonfirmasi positif.
”Dilihat dari tingkat keparahan kasusnya, Kotim tidak lebih parah dari Palangka Raya. Sedangkan di sana (Palangka Raya) penerbangan dari berbagai tujuan masih bisa landing. Di Kotim tidak begitu parah, PSBB juga tidak, tapi akses penerbangan ditiadakan,” ujarnya.