SAMPIT – SMA Negeri 2 Sampit (SMANDA) tak henti-hentinya mencetak prestasi akademik maupun non akademik. Terbaru, salah satunya siswinya, Ummu Qudsiyah berhasil merebut medali perunggu diajang Olimpiade Matematika yang diselanggarakan Indonesia Scientific Society (ISS), Sabtu (15/8). Atas keberhasilannya tersebut, siswi kelas XI IPA 4 berhak mengikuti International Fun Science Olimpiade Organitation di Jerman.
Lomba bertajuk Olimpiade Matematika dan Fisika Indonesia (OMFI) ini dilaksanakan secara online. SMA Negeri 2 Sampit mengikutkan sembilan perwakilannya untuk kategori Olimpiade Matematika sebanyak lima orang dan Fisika empat orang. Mengambil tempat di laboratorium sekolah, kesembilan perwakilan SMA Negeri 2 Sampit bersaing mengikuti lomba secara online dengan peserta lainnya dari perwakilan sekolah se-Indonesia.
Koordinator Tim Olimpiade SMANDA Anwar Mutaqqien menjelaskan kesembilann perwakilan yang mengikuti lomba sudah berdasarkan seleksi dan penilaian. Di tengah pandemi Covid-19 persiapan yang dilakukan harus menyesuaikan protokol kesehatan. Proses tatap muka diganti dengan cara daring.
“Para peserta tampak semangat dan antusias mengikuti proses persiapan sebelum mengikuti lomba. Alhamdulilah, hasilnya tidak mengecewakan. Tim SMA Negeri 2 Sampit berhasil meraih juara tiga nasional untuk kategori Olimpiade Matematika. Semuanya berkat kerja bersama,” kata Mutaqqien, kemarin (20/8).
Terpisah Kepala SMAN 2 Sampit Kodarahim mengaku bangga atas prestasi anak didiknya. Di tengah bencana Covid-19 dan berdampak terhadap aktivitas pembelajaran, anak didiknya masih bisa mengharumkan sekolah dan daerahnya. Menurutnya, semangat belajar anak didiknya tidak mengendur, meskipun proses pembelajaran harus dilakukan secara daring.
“Semangat ini yang perlu kita dan tingkatkan. Bencana corona tidak menghalangi kita untuk melakukan hal yang postif termasuk dalam hal pembelajaran. Selamat untuk Tim Olimpiade SMA Negeri 2 Sampit yang telah memberikan prestasi membanggakan buat sekolah dan Kabupaten Kotawaringin Timur serta Provinsi Kalimantan Tengah,” ungkap Kodarahim. (soc/ton)
