KUALA PEMBUANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah setempat.
Bupati Seruyan Yulhaidir mengatakan, salah satu cara yang dilakukan yakni dengan memerintahkan seluruh unsur pemerintahan desa mulai dari Kepala Desa (Kades), Perangkat Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) maupun tokoh-tokoh masyarakat agar bisa memberikan sosialisasi ataupun imbauan kepada warganya terkait peran aktif dalam mencegah karhutla ini.
Hal tersebut ia ungkapkan ketika pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang digelar di Ballroom Aquarius Hotel, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Menurutnya selama ini bencana karhutla yang ada di Bumi Gawi Hatantiring hampir 80-90 persen berasal dari lahan gambut dan rata-rata lokasi terjadinya karhutla tidak berpenghuni. "Makanya nanti akan kita instruksikan kepada unsur di desa agar mengimbau kepada warganya yang hobi berburu ataupun mencari ikan yang masuk ke hutan-hutan itu agar jangan membuat api," katanya belum lama tadi.
Ia menjelaskan, jika masyarakat hendak mennyalakan api baik itu untuk membakar ikan dan lain sebagainya, agar memastikan api telah padam sebelum meninggalkan tempat.
Orang nomor satu di Bumi Gawi Hatantiring ini menjelaskan, karena berdasarkan pengamatannya karhutla yang terjadi rata-rata di wilayah yang tidak ada aktivitas masyarakat atau di tengah-tengah hutan tidak berpenghuni. "Ini yang berbahaya dan bisa tidak terkendali karena memang disitu tidak ada aktivitas masyarakat, makanya saya imbau agar ini diperhatikan dan saya juga pernah tegaskan kalau memang ada oknum masyarakat yang terbukti dan sengaja membakar seperti itu saya minta kepada aparat penegak hukum agar menindak secara maksimal," pungkasnya. (ald/sla)