SAMPIT— Warga Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang didominasi kalangan perempuan, terlihat antusias untuk melakukan pemasangan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yakni berupa IUD dan implant, pada acara peringatan hari kontrasepsi sedunia dan bakti sosial TNI Manunggal KB, Kesehatan 2020.
Digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Kotim, yang didukung oleh Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Kalimantan Tengah (Kalteng), bekerjasama dengan Kodim 1015 Sampit. Kegiatan berlangsung di halaman Kodim 1015 Sampit, Jumat (18/9).
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Kotim M Taufiq Mukri, Sekretaris Daerah (Kotim) Halikinnor, Dandim 1015 Sampit Letkol Czi Akhmad Safari, Kepala BKKBN perwakilan Kalteng M Irzal, Kepala DPPPAPPKB Kotim Ellena Rosie.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Kotim M Taufiq Mukri, dalam kesempatan tersebut dirinya mengungkapkan, terkait upaya pengendalian penduduk pemerintah hadir dalam menyiapkan ketersediaan pelayanan dan alat kontrasepsi yang dapat menjangkau masyarakat hingga pelosok desa.
"Saya berharap semua instansi yang terlibat didalam program, agar dapat terlibat langsung sehingga nantinya masyarakat dapat lebih bijak dalam memilih kontrasepsi MKJP, yang akan digunakan masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut Taufiq menuturkan, jika dirinya mendukung dengan adanya kegiatan tersebut, seraya berharap agar tidak ada lagi masyarakat yang tidak mengikuti program KB.
Sementara itu, Kepala DPPPAPPKB Kotim Ellena Rosie menyampaikan, pada kegiatan tersebut terdata 57 warga, yang melakukan pemasangan implant dan IUD. Disebutkannya, peserta sangat antusias dengan kegiatan tersebut.
"Ada juga warga yang semula menggunakan alat kontrasepsi lain seperti suntik beralih menggunakan ke MKJP," katanya.
Ujar Rosie, pelayanan KB yang disediakan pihaknya saat itu diberikan secara gratis. Bahkan pihaknya juga memberikan bonus bagi warga yang sudah mengikuti program MKJP.
"Dari tahun ke tahun peserta yang mengikuti MKJP terus meningkat," tambahnya.
Menurut Rosie, peningkatan tersebut karena pihaknya aktif dalam memberikan informasi yang benar terkait pemasangan implan maupun IUD. Sebelumnya ada terjadi kurang pemahaman mengenai alat KB dan juga kisah - kisah mitos, yang beredar di kalangan masyarakat terkait hal tersebut.
"Beredar informasi kalau implant bisa berjalan hingga ke perut atau ke dada. Itu tidak benar, implan tidak bisa bergeser dari tempat awal pemasangan. Jadi saya harap dari informasi maupun sosialisasi yang disampaikan warga lebih paham mengenai alat KB," tutupnya. (yn/dc)