PANGKALAN BUN - Wakil Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Barat Tuslam Amirudin meminta kepada Dinas PUPR dan Dinas Perhubungan Kabupaten Kobar untuk segera mengambil langkah kongkret terkait banjir di jalur Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama.
Menurutnya langkah utama saat ini yang harus dilakukan adalah meminimalisasi dampak banjir, termasuk soal kepastian kelancaran jalur transportasi masyarakat.
Meski ruas jalan itu menjadi kewenangan Provinsi Kalimantan Tengah, namun diharapkan Dinas PUPR Kobar melakukan koordinasi dengan Provinsi Kalteng. “Perlu dilakukan pemetaan terkait titik-titik jalan yang saat ini menjadi langganan banjir. Kemudian dirancang terkait penanggulangan bila perlu ada langkah untuk mencegah agar jalan tersebut tidak kembali terendam,” katanya, Selasa (22/9).
Dishub selaku leading sektor harus berkoordinasi dengan PUPR terkait situasi terkini di lapangan. “Kalau jalan yang tergenang itu masih bisa ditembus, maka harus dipastikan agar arus lalu lintas berjalan dengan baik, tetap terjaga keselamatannya,” tambah Politisi PAN ini.
“Kemudian terkait penempatan personil dan alat bantu, termasuk rambu-rambu juga harus dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan kecelakaan akibat bencana banjir ini,” imbuhnya
Ia juga menyebut pemetaan jalur yang terendam banjir bisa menjadi dasar untuk menentukan langkah selanjutnya. “Apakah nanti di titik banjir itu jalurnya ditinggikan, dibuatkan gorong-gorong atau bahkan dibuatkan jalan layang. Ini yang harus dikonsultasikan dengan pihak Provinsi Kalteng,” harapnya.
Tidak hanya genangan Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama, namun juga banjir yang kembali merendam pemukiman warga di beberaap desa di kecamatan tersebut. “Banjir merendam akses jalan menuju desa yang ada di sepanjang bantaran sungai, bahkan fasilitas umum ikut terdampak, sehingga bencana banjir ini juga melumpuhkan perekonomian masyarakat,” katanya.
Banjir yang terjadi di Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) merupakan banjir ke dua dalam satu tahun ini. Oleh karena itu harus menjadi perhatian lebih dalam penanggulangannya. “Kami (DPRD) sangat prihatin dengan bencana banjir di Kecamatan Kotawaringin Lama, dan baru pertama kali terjadi dalam setahun bisa dua kali banjir. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Lamandau, kami berharap masyarakat tetap tabah menghadapi ujian ini,” lanjut Tuslam. (sla)