PANGKALAN BUN- Kendati debit banjir sejak dua pekan terakhir sudah mulai surut, namun genangan air di kilometer 01 Kelurahan Baru ruas jalan Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama, tidak kunjung berkurang. Padahal banjir sebelumnya dengan kondisi serupa di titik tersebut sudah mulai kering.
Didug, a terus meluapnya air di kanal yang terdapat di sisi kanan dan kiri jalan tersebut akibat proyek timbunan yang terdapat di sisi kiri arah bundaran sampah.
Kanal primer yang bermuara di Sungai Arut tersebut ditutup total, hingga air tidak bisa mengalir dengan lancar. Proyek timbunan tersebut juga terlihat mengakibatkan jalan aspal menjadi becek dan licin lantaran tanah timbunan berhamburan dan menyatu dengan air.
Ridho, salah satu warga Kelurahan Raja Seberang Kecamatan Arut Selatan, mengeluhkan kondisi tersebut, terutama di tiga titik genangan air setinggi puluhan sentimeter.
"Aneh, harusnya jalan ini sudah kering, tapi semakin hari bukannya semakin surut tetapi malah tambah parah, kita yang lewat engga tahu mana yang surut mana jalan yang airnya dalam, kondisi ini sudah dua Minggu ini kita rasakan," paparnya.
Keberadaan truk-truk sarat muatan juga dikeluhkannya , terutama truk besar yang jalan beriringan hingga 4 unit truk, dengan santainya mereka menghajar genangan air dalam tersebut tanpa memikirkan risiko bila terbalik akan menimpa kendaraan roda dua yang beriringan di sebelahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kotawaringin Barat (Kobar) Juni Gultom menegaskan akan menindaklanjuti hal tersebut dengan menerjunkan tim PUPR ke lokasi.
"Akan segera kita tindaklanjuti ke lapangan untuk mengambil langkah strategis dalam melakukan perbaikan,"katanya.
Dari pantauan, genangan air di tiga titik di kilometer 01, ruas Jalan Pangkalan Bun - Kolam dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk mengais rezeki dengan menjadi pemandu kendaraan yang melintas.
Anehnya, keberadaan mereka juga menimbulkan kecurigaan lantaran di sisi kiri dan kanan jalan ada galian-galian untuk memperlancar air masuk dari kanal ke badan jalan.Galian tersebut kemudian ditutup dengan rumput dan kayu-kayu agar tidak terlihat oleh warga yang melintas. (tyo/gus)