SAMPIT – Beberapa ruas jalan di dalam Kota Sampit mengalami kerusakan, seperti di Jalan S. Parman, Jalan Kapten Mulyono dan Jalan HM Arsyad. Kerusakan jalan ini menjadi sorotan anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Pardamean Gultom. Menurutnya, jalan rusak sangat membahayakan pengguna jalan.
Disinyalir, kerusakan jalan akibat tonase beban kendaraan angkutan yang melebihi kapasitas dan kemampuan jalan kelas IIIc.
"Semakin hari jalan di dalam Kota Sampit banyak yang rusak. Ini semakin parah karena jalan ini adalah akses dalam kota, rasanya malu kita melihat kondisi jalan demikian," kata Pardamean Gultom. Menurut Politikus Partai Nasdem ini, kerusakan karena lalulintas pengangkutan produk minyak mentah sawit atau crude palm oil (CPO) dari usaha perkebunan kelapa sawit.
Seharusnya CPO menggunakan jalur lingkar utara dan selatan. Namun , sayangnya jalur lingkar selatan justru tidak fungsional lantaran kondisi jalan yang juga rusak parah. Dia juga mendesak pemerintah, harusnya perbaikan jalan diprioritaskan agar bisa difungsikan.
"Seharusnya jalan lingkar utara dan selatan diperbaiki, sehingga angkutan CPO tidak melintas di jalan dalam kota Sampit. Sekarang kendaraan bermuatan berat melintas di Jalan Sudirman, Kapten Mulyono, Jalan Pelita dan HM Arsyad,” terangnya.
Menurutnya, kerusakan jalan jika dibiarkan terus menerus justru membahayakan nyawa dan keselamatan pengguna jalan lainnya. Jalan dalam kota saat ini berubah menjadi berlubang dan bergelombang. "Jalan Tjilik Riwut juga mulai ada titik-titik gundukan. Apabila pengguna jalan tidak hati-hati bisa menabrak dan sangat membahayakan," ujarnya.
Gultom menyebutkan, ada beberapa solusi untuk persoalan kerusakan jalan dalam Kota Sampit. Diantaranya adalah memfungsionalkan jalan alternatif seperti lingkar utara dan selatan. Dengan begitu angkutan berat diarahkan melalui jalur tersebut. Kemudian melarang angkutan berat masuk dalam kota Sampit.
"Kalau tidak ada solusi, mau sampai kapan truk-truk bermuatan berat masuk kota, melintas dan membuat kerusakan jalan semakin parah. Ujung-ujungnya APBD Kotim disedot untuk urusan perbaikan," tandasnya. (ang/fm)