KUALA PEMBUANG-Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Seruyan tahun 2020 turun drastis. Berdasarkan data per tanggal 18 November 2020, realisasi PAD mencapai angka Rp 60.865.426.174,52 dari target Rp 142.954.833.108,67 atau baru mencapai 42,58 persen.
Kepala Badan Pengelola Perpajakan dan Restribusi Daerah (BPPRD) Seruyan, Sukardi mengatakan, saat ini masih berupaya untuk mengejar realisasi PAD 2020 dengan sedikit waktu yang tersisa. "Kami akan coba manfaatkan sisa waktu yang ada, meskipun hanya kurang lebih satu bulan. Terlebih di tengah pandemi Covid-19 tentunya jadi kesulitan tersendiri," katanya.
Meski tahun ini babak belur, pihaknya telah menyusun rencana untuk meningkatkan PAD tahun 2021 mendatang. Berdasarkan pemetaan yang dilakukan, BPPRD akan menyasar Perusahaan Besar Swasta (PBS) yang sudah aktif dan bersedia membayar pajak seperti pajak reklame, mineral bukan logam, dan batuan serta pajak-pajak lainnya.
Disamping itu tahun depan pihaknya juga akan melakukan pendataan ulang terhadap kewajiban PBS yang harus dibayarkan. Hal ini karena banyak laporan perusahaan yang dinilai kurang realistis. "Misalkan kapasitas pabriknya itu 90 ton perjam, namun entah bagaimana mereka turunkan sehingga angkanya berubah, makanya kita akan lakukan update data mengenai ini," ujarnya.
Akan tetapi, lanjutnya tidak bisa dipungkiri bahwa di Kabupaten Seruyan masih ada PBS yang belum aktif atau belum berkontribusi dalam membayar pajak. "Seperti pajak mineral bukan logam dan batuan itu yang aktif hanya tujuh perusahaan dan ada perusahaan yang sumbangsihnya itu masih kosong, inilah yang juga akan kita kejar tahun depan," jelasnya. (ald/hen/sla)