PANGKALAN BUN - Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menjadi salah satu kabupaten di Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan kategori risiko tinggi penyebaran Coronavirus Disease atau Covid-19. Hal itu ditunjukkan dengan semakin meningkatnya kasus Covid-19 di Bumi Marunting Batu Aji.
Berdasarkan data penyebaran pasien Covid-19 terbaru, terjadi penambahan sebanyak 159 kasus, sehingga total akumulasi sejak awal pandemi Covid-19 di Kobar mencapai 1556 kasus, (10/12)
Sementara itu untuk penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 baru yang dirawat mencapai 153 orang dengan jumlah kesembuhan sebanyak 6 orang dan total yang meninggal dunia sebanyak 24 orang dengan jumlah dalam perawatan secara akumulatif mencapai 750 orang.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kobar, Jhonferi Sidabalok mengatakan bahwa hari ini Kabupaten Kobar kembali terjadi penambahan sebanyak 159 kasus dan semua daerah di Kabupaten Kotawaringin Barat berisiko tinggi penyebaran Covid-19.
"Tidak ada kecamatan di Kobar yang tidak bahaya, semua wilayah di Kobar saat ini sudah menjadi daerah yang berisiko," terangnya.
Mengingat saat ini jumlah akumulasi kasus Covid-19 hanya terpaut sekitar 100 kasus dengan Kota Palangka Raya, Jhonferi menegaskan bahwa hal itu karena Satgas Covid-19 aktif menemukan kasus baru dengan melakukan tracking, testing, dan treatment secara masif.
“Namun berbeda jika Satgas Covid-19 diam saja atau pasif maka kasus Covid-19 di Kobar tidak akan ditemukan,” lanjutnya
Terpisah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, dr Fachrudin membenarkan terjadi penambahan sebanyak 159 ini dengan 153 kasus diantaranya merupakan hasil tes usap yang dilakukan pada tanggal 4 Desember 2020 dari RS Doris Silvanus Palangka Raya.
Ia juga menyebut bahwa saat ini ruang isolasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun penuh sehingga seluruh pasien menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Penambahan terbanyak dari Kota Pangkalan Bun, Kecamatan Arut Selatan, karena kamar isolasi masih penuh, maka mereka isolasi mandiri," ungkapnya.
Menurutnya sementara ini angka peningkatan kasus tidak berbanding lurus dengan angka kesembuhan bukan karena sulitnya penyembuhan pasien, tetapi karena yang terpapar banyak tidak mematuhi protokol kesehatan dan untuk pasien yang dirawat rata-rata 10 hari perawatan bisa pulang kembali.
“Kita masih menunggu hasil swab di Kobar sekitar 400 sampel lagi. Tentu berharap dari ratusan sampel tersebut hasilnya banyak yang negatif. Dengan ini saya berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. Jangan sampai menambah daftar panjang jumlah terkonfirmasi positif,” harapnya.
Secara terperinci penambahan 159 positif baru itu berasal dari Kecamatan Arut Selatan dengan tambahan 130 orang, Pangkalan banteng 14 orang, Kumai 13 orang, Pangkalan Lada, dan Kotawaringin Lama masing-masing satu orang. (tyo/rin/sla)