SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Rabu, 06 Januari 2021 14:23
Rusaknya Jalan Kota Sampit Dinilai Gara-Gara Ulah Pemprov
RUGIKAN DAERAH: Ruas jalan yang masuk wilayah Kota Sampit yang rusak dan dinilai merugikan daerah, Selasa (5/1).(RADO/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Kerusakan jalan di dalam Kota Sampit yang kian parah dinilai sebagai akibat abainya Pemerintah Provinsi Kalteng memperbaiki jalan di lingkar selatan. Ruas jalan itu berubah menjadi kubangan parah, sehingga angkutan berat memilih melintasi jalan dalam kota.

”Kami mendesak agar ada sikap dari Pemprov Kalteng untuk ruas jalan lingkar yang harusnya menjadi tanggung jawab dan urusan mereka ini. Kalau memang tidak mampu diperbaiki, silakan  sampaikan ke Pemkab Kotim supaya kami di kabupaten bisa mengambil kebijakan untuk penanganan ruas jalan itu. DPRD siap memberikan dukungan politik ke kabupaten untuk penanganan ini,” kata Rudianur, Wakil Ketua DPRD Kotim.

Pihaknya kecewa lantaran dari kerusakan jalan yang begitu parah membuat jalan kabupaten yang menjadi korban. Ruas jalan kabupaten yang terdampak, di antaranya Jalan Kapten Mulyono, Jalan Pelita, dan Jalan HM Arsyad.

Pimpinan DPRD Kotim bersama Komisi IV DPRD Kotim di bawah komando Dadang H Syamsu, M Kurniawan, serta Bima Santoso, menyaksikan langsung kerusakan ruas jalan dalam kota yang rusak itu. Apabila dilakukan tambal sulam dinilai akan membuang anggaran, karena akan cepat rusak saat dilintasi angkutan berat.

”Jalan rusak ini sangat mengganggu masyarakat. Terlebih lagi kebanyakan jalan rusak ini diakibatkan adanya kendaraan berat yang masuk jalan dalam kota. Seharusnya tidak boleh," katanya.

Rombongan itu juga menyusuri ruas jalan lingkar selatan. Selain rusak parah, juga membahayakan. Pasalnya, kubangan air berlumpur nyaris membuat mobil dobel gardan yang digunakan terjebak.

”Ini saya katakan memang jalannya berbahaya. Jadi wajar saja tidak ada kendaraan lewat di jalur ini,” kata Rudianur.

Menurutnya, ruas jalan yang diperbaiki itu sebenarnya tidak panjang. Dari Jalan HM Arsyad hanya sekitar 1,5 kilometer, kemudian dari arah Sudirman sekitar 1 kilometer. Dengan begitu, jalan tersebut bisa fungsional.

Lebih lanjut legislator Partai Golkar menekankan agar Dinas PUPR Kotim juga memikirkan langkah antisipasi terkait jalan yang hancur tersebut. ”Kami amati banyak pengguna jalan, terutama sepeda motor terganggu karena keberadaan truk CPO yang masuk ke dalam kota. Itu sangat rawan terjadi kecelakaan," tegas Rudianur.

Bahkan, dia mengaku melihat truk CPO yang sembarangan berbelok arah di kawasan tertib lalu lintas. Berkaitan dengan rusaknya Jalan Pelita dan HM Arsyad, Pemkab Kotim harus segera memperbaiki jalan tersebut.

”Jangan cuma tambal-tambal tidak karuan, itu tidak ada manfaatnya. Lebih baik sekalian yang permanen saja, karena tambal sulam itu hanya memboroskan anggaran," bebernya.

Ketua Komisi IV Dadang H Syamsu mengatakan, pihaknya turun ke lapangan setelah banyaknya keluhan dan pengaduan masyarakat mengenai kondisi jalan dalam Kota Sampit. ”Khusus untuk jangka pendek memang perlu ada perbaikan, kemudian untuk jangka panjang harus diperbaiki secara permanen,” katanya.

Dia menambahkan, dalam waktu dekat DPRD Kotim akan segera melakukan rapat koordinasi untuk penegakan peraturan daerah mengenai jalan khusus. ”Paling tidak untuk kendaraan yang di luar bobot jalan harus dilarang masuk dalam kota. Saya menyaksikan angkutan yang masuk dalam kota bukan truk biasa lagi, tapi tronton dengan muatan bisa sampai 20 ton,” ujarnya. (ang/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers