PROKAL.CO,
SAMPIT – Kerusakan jalan di dalam Kota Sampit yang kian parah dinilai sebagai akibat abainya Pemerintah Provinsi Kalteng memperbaiki jalan di lingkar selatan. Ruas jalan itu berubah menjadi kubangan parah, sehingga angkutan berat memilih melintasi jalan dalam kota.
”Kami mendesak agar ada sikap dari Pemprov Kalteng untuk ruas jalan lingkar yang harusnya menjadi tanggung jawab dan urusan mereka ini. Kalau memang tidak mampu diperbaiki, silakan sampaikan ke Pemkab Kotim supaya kami di kabupaten bisa mengambil kebijakan untuk penanganan ruas jalan itu. DPRD siap memberikan dukungan politik ke kabupaten untuk penanganan ini,” kata Rudianur, Wakil Ketua DPRD Kotim.
Pihaknya kecewa lantaran dari kerusakan jalan yang begitu parah membuat jalan kabupaten yang menjadi korban. Ruas jalan kabupaten yang terdampak, di antaranya Jalan Kapten Mulyono, Jalan Pelita, dan Jalan HM Arsyad.
Pimpinan DPRD Kotim bersama Komisi IV DPRD Kotim di bawah komando Dadang H Syamsu, M Kurniawan, serta Bima Santoso, menyaksikan langsung kerusakan ruas jalan dalam kota yang rusak itu. Apabila dilakukan tambal sulam dinilai akan membuang anggaran, karena akan cepat rusak saat dilintasi angkutan berat.
”Jalan rusak ini sangat mengganggu masyarakat. Terlebih lagi kebanyakan jalan rusak ini diakibatkan adanya kendaraan berat yang masuk jalan dalam kota. Seharusnya tidak boleh," katanya.
Rombongan itu juga menyusuri ruas jalan lingkar selatan. Selain rusak parah, juga membahayakan. Pasalnya, kubangan air berlumpur nyaris membuat mobil dobel gardan yang digunakan terjebak.