KUALA PEMBUANG— Sebuah kabar yang cukup gembira bagi para petani pisang, yang ada di Kabupaten Seruyan, pasalnya obat yang disinyalir dapat membasmi bakteri penyebab penyakit tanaman pisang telah ditemukan.
Seperti yang diketahui, hingga saat ini hampir semua tanaman atau kebun pisang milik petani di Seruyan, seperti di Desa Pematang Panjang, Bangun Harja dan sekitarnya terserang oleh penyakit layu fusarium dan Blood Disease Bacteria (BDB).
Para siswa dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim) di bawah arahan Dr Joni, dalam beberapa waktu terakhir mengadakan penelitian tentang obat, yang bisa mematikan bakteri jenis perusak tanaman pisang ini.
Dr Joni yang juga lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Samarinda ini mengatakan, formulasi obat terdiri dari ekstrak tumbuhan hutan dalam bahan tertentu untuk membunuh bakteri penyerang tanaman pisang. Beberapa jenis tetumbuhan hutan ini diramu dengan air rebusan serai dalam takaran tertentu.
“Kemudian pada tahap berikutnya disuntikan ke tanah dengan jarak minimal 30 cm, dari batang pisang yang terserang wabah," katanya.
Joni menyebutkan, saat ini pihaknya tengah melakukan uji coba ramuan tersebut, ke lahan - lahan petani di Seruyan, yang terkena serangan penyakit pisang khususnya di Desa Bangun Harja, Trans Unit II dan Desa Pematang Panjang, Kecamatan Seruyan Hilir Timur.
"Beberapa hari lalu sudah diujicobakan, dengan beberapa perlakuan khusus termasuk dengan penyuntikan ramuan yang sudah diberikan, akan menunggu bagaimana nanti hasilnya," ujarnya.
Menurutnya, perlakuan berupa penyuntikan terhadap pisang itu, dilakukan dengan memberi saluran pipa jenis paralon yang dibuat seperti biopori, dan disebutkan 99 persen mampu membunuh bakteri pada tanaman pisang yang diserang penyakit itu.
Seiring dengan penemuan tersebut, dirinya optimis obat jenis herbal ini akan mampu membendung wabah penyerang tanaman pisang.
"Dengan pengembangan yang lebih sempurna lagi, obat ini nanti bisa dipatenkan dalam bentuk ekstrak yang dibuat secara massal, dan dapat dijadikan sebagai obat pemusnah wabah khususnya tanaman pisang secara nasional," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Seruyan Albidinnor mengungkapkan, memang berencana untuk melakukan kerja sama dengan Joni terhadap resep atau formula pembasmi bakteri, penyebab penyakit tanaman pisang tersebut.
"Diujicobakan dulu, kalau memang berhasil akan adakan kerja sama, dengan harapan penyakit tanaman pisang bisa dikendalikan, dan petani bisa berkebun dengan lebih maksimal seperti sebelumnya," tandasnya. (ald/dc)