SAMPIT- Freaksi Partai Gerindra Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) di DPRD setempat sudah memastikan posisi kebijakan politiknya di pemerintah daerah. Meski mereka dalam konstelasi Pilkada Kotim tahun 2020 lalu harus mengakui kekalahannya namun mereka tidak lantas menjadikan diri sebagai oposisi dari pemerintahan setempat.
“Perlu diingat dan diketahui bahwa dalam konstelasi pilkada lalu kita sudah melihat hasilnya. Gerindra mengakui bahwa konstelasi kali ini masih belum beruntung maka dari itu perlu diketahui dan ditegaskan posisi kita kedepannya dalam perihal pelaksanaan roda pemerintahan di Kabupaten Kotim," kata Ary Dewar Ketua DPC Gerindra Kotim saat kegiatan HUT Gerindra ke-13.
Ary menyebutkan pihaknya tidak menempatkan diri sebagai oposisi total tetapi hanya sekadar penyeimbang pemerintahan. ‘Ketika kebihjakan pemerintah daerah kedepannya sudah dianggap tidak sejalan dengan visi misi Partai Gerindra untuk kepentingan rakyat, maka kami akan menetang hal itu, tetapi jika sebaliknya apabila pemerintah daerah dalm kebijaknnya pro kepada kepentingan banyak orang justru kami siap jadi barisan terdepan untuk mendukung langkah dan kebijakan itu,”kata Ary Dewar.
Dia juga menyingung soal pilkada, menurutnya pelaksanaan pesta demokrasi itu kini sudah usai. Saatnya kembali dan merajut kebersamaan. Meskipun Gerindra harus menerima kenyataan pahit dalam konstelasi kali ini yakni dengan kalahnya paslon yang diusung di pilkada Kotim paslon Suprianti-Muhammad Arsyad.
“Apa yang menjadi penyebab Gerindra belum sukses mengantarkan kepala daerah kali ini akan jadi evaluasi bagi kami semuanya baik itu di DPC maupun Fraksi Gerindra,”ujar Sekretaris DPC Gerindra Kotim, Juliansyah menambahkan.(ang)