PANGKALAN BUN- Kebakaran lahan kembali terjadi di wilayah Arut Selatan. Kali ini api merangsek ke kawasan Desa Kumpai Batu Bawah, Rabu (10/2). Satgas Darat harus pontang-panting memadamkan api di kawasan yang dipenuhi vegetasi semak belukar tersebut. Pasalnya kemunculan api di semak belukar kering akan sangat menakutkan saat panas terik dengan hembusan angin kencang.
Informasi dihimpun mengungkapkan bahwa kebakaran lahan itu masuk kawasan perkebunan kelapa sawit masyarakat dan ditengarai lebih besar dari kebakaran sebelumnya di Jalan Sudirman, Kelurahan Mendawai pada Minggu (8/2) lalu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar harus mengirimkan tambahan ater suplai setelah melihat besarnya api di lokasi kejadian. Selain itu mereka juga menambah jet shooter serta puluhan selang antar dan nozzel dikerahkan untuk memaksimalkan penanganan pemadaman.
Meski sumber air dari saluran pengairan pertanian tersedia di lokasi kejadian, namun cuaca panas terik disertai kencangnya hembusan angin membuat api dengan cepat menyebar dan menghanguskan apa saja yang mereka lewati.
Satgas darat terdiri dari BPBD Kobar, Manggala Agni, Tagana, MPA, dan relawan masyarakat sekitar bahu membahu melakukan proses pemadaman.
Kasi Pencegahan BPBD Kotawaringin Barat Pahrul Laji mengatakan, pihaknya belum mengetahui sumber api yang menjadi penyebab kebakaran, karena Satgas Darat masih fokus penanganan kebakaran. “Sumber api belum kita ketahui, tim masih fokus melakukan pemadaman, cuaca panas dan angin kencang menyulitkan tim di lapangan,” ujarnya.
Mengingat bahwa proses penanganan pemadaman masih berlangsung, pihaknya belum bisa memperkirakan berapa luasan lahan yang terbakar. “Skala besar kecilnya kebakaran lahan tersebut hampir sama dengan di Jalan Sudirman pada Minggu lalu, namun di lokasi kebakaran lahan saat ini terdapat beberapa titik api yang terpisah,” katanya.
Tim tidak bias dikerahkan langsung untuk memadamkan api, sebagian diantaranya harus membuat bloking area agar api tidak makin menjalar ke lahan lain. “Kita harus melokalisir area yang terbakar sehingga tidak semakin meluas. Belum bisa dipastikan, tunggu size up baru bisa diketahui berapa perkiraan luas lahan yang terbakar,” ungkapnya. (tyo/sla)