KASONGAN - Peribahasa mulut mu harimau mu mungkin cocok untuk menggambarkan kasus yang tengah mendera petinggi KPK Tony Saut Situmorang. Dirinya diduga telah menggeneralisasikan pengkaderan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai pencetak para koruptor disalah satu stasiun televisi swasta belum lama ini.

"Kami keluarga besar HMI merasa sangat dirugikan, walaupun Senin kemarin Saut Situmorang menyatakan permohonan maaf kepada seluruh kader HMI se Indonesia dalam jumpa pers," ungkap Ketua Komisariat HMI Katingan Maulana Kawit, Selasa (10/5).

Menurutnya, berdasarkan hasil rapat jajaran pengurus PB HMI sikap permintaan maaf yang dilontarkan terduga tidak cukup menyelesaikan permasalahan tersebut. 

"Permintaan maaf tetap kami terima, namun proses hukum tetap berlanjut. PB HMI telah melaporkan kejadian tersebut ke mabes POLRI, dan kami juga telah menyampaikan laporan serupa ke Polres Katingan," beber Maulana.

Pihaknya mempolisikan Saut atas tuduhan dugaan tindak pidana fitnah, penghinaan, pencemaran nama baik, perbuatan tidak menyenangkan dan penyebaran kebencian.

"Sampai sekarang ada lebih 100 cabang HMI se Indonesia yang juga mempolisikan Tony Saut Situmorang," tukasnya.

Gerakan nasional ini, tegasnya, merupakan sikap serta dukungan kepada PB HMI untuk mengusut tuntas kasus pencemaran nama baik organisasi oleh Saut Situmorang.

"Seluruh kader sepakat Tony Saut Situmorang diminta mundur secara hormat dari jabatan wakil Ketua KPK. Pasalnya kami mensayangkan ungkapan itu disampaikan  langsung oleh seorang pejabat publik," tutupnya. (agg)