KASONGAN- Banjir di Kabupaten Katingan ternyata tidak berdampak terhadap pertanian di Katingan Kuala dan Mendawai. Dua kecamatan yang menjadi daerah penghasil padi terbesar di Katingan itu merupakan daerah pasang surut.
"Dua kecamatan di wilayah paling selatan itu sangat berbeda jika dibandingkan dengan kecamatan yang lain," kata anggota DPRD Kabupaten Katingan Eterly, Kamis (13/6).
Ia menyebutkan, sejauh ini belum ada laporan dari masyarakat yang lahan pertaniannya terendam banjir dan mengalami gagal panen. Justru panen dilakukan seperti biasa.
"Hasil pertanian biasanya telah memenuhi kebutuhan masyarakat. Bahkan, bisa dikatakan berlimpah karena pedagang dari luar daerah membeli ke kecamatan tersebut untuk dibawa ke Banjarmasin dan Kotawaringin Timur," sebut Eterly.
Meski panen tetap aman, tetapi ia tetap mengingatkan para petani untuk menjaga lahan pertaniannya. Seperti merawat dan membersihkan irigasi persawahan agar bisa menghindari banjir di area pertanian.
"Sistem perairan dalam kondisi tanpa tersumbat dan lancar sehingga dapat menjaga keseimbangan keluar masuk air pada lahan pertanian yang dikelola masyarakat," ujar Eterly.
Irigasi dibuat untuk memastikan bahwa setiap tanaman mendapatkan air yang dibutuhkan agar mereka dapat bertumbuh dengan baik. Sistem ini juga memastikan bahwa air terus ada ketika dibutuhkan. Pasalnya air yang ada di dalam tanah sawah sering kali tidak cukup untuk membuat tanaman dapat tumbuh sempurna. Itu sebabnya keberadaan irigasi menjadi sangat penting dalam bidang pertanian. Sistem pengairan yang baik juga menjadi faktor yang menentukan keberhasilan atau kegagalan panen. (sos/yit)