KUALA KURUN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) melalui Dinas Pertanian terus berupaya dalam menarik minat generasi muda untuk menggeluti sektor pertanian.
Upaya tersebut disesuaikan dengan konsep dari Kementerian Pertanian RI, sehingga kedepan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
"Untuk menarik minat generasi muda dalam bertani, kami mengupayakan adaptasi teknologi, baik itu sisi internet maupun mekanisasi yang mempermudah pertanian, tetapi mampu mengefisiensikan modal," ucap Penjabat (Pj) Bupati Gumas Herson B Aden melalui Kepala Dinas Pertanian Aryantoni, Selasa (14/01/2025).
Dalam mengadaptasikan teknologi pertanian, lanjut dia, pihaknya akan melakukan pengadaan satu unit drone dan mengaplikasikan Internet of Things (IOT) dalam hal irigasi tetes di lahan Kelurahan Kampuri, Kecamatan Mihing Raya.
"Aplikasi penggunaan teknologi itu harus dikuasai, sehingga membuka keinginan dan semangat para generasi muda untuk bertani. Tidak perlu turun ke lumpur dan berpanas-panasan," ujarnya.
Di samping itu, kata dia, dinas pertanian juga akan menambah pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan). Dengan semua upaya itu, diharapkan generasi muda akan energik dan semakin tertarik menggeluti bidang pertanian.
"Kami berharap akan semakin besar menggugah persentase dan minat generasi muda pada sektor pertanian, sehingga dianggap mampu memberikan solusi atas ekonomi rumah tangga," terangnya.
Dia mengakui, selama ini masyarakat masih berpikir bahwa sektor pertanian tidak memberikan jaminan ekonomi keluarga. Mereka lebih meminati pekerjaan yang lebih gampang dengan budaya petik dari alam.
"Kami juga gencar melaksanakan sosialisasi yang sifatnya praktik, dengan turun langsung ke lapangan kepada generasi muda untuk berminat di pertanian," jelasnya.
Selain itu, konsep dan terobosan dari Kementerian Pertanian adalah dengan mengajak generasi muda untuk membentuk Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) dan Brigade Pangan. Dengan jargon petani keren, berdasi dan milenial. (arm/fm)