KUALA KURUN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) yang bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya, melaksanakan ekspos akhir/seminar hasil dari kajian pembentukan Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda) dan Kelayakan Usaha di Kabupaten Gumas.
"Berdasarkan hasil analisis keuangan, kebutuhan modal awal perseroda diperkirakan mencapai Rp 6,96 miliar," ucap Sekretaris Daerah (Sekda) Gumas Richard, Jumat (1/8).
Dari jumlah modal awal tersebut, pemkab berencana menanamkan modal sebesar 51 persen atau senilai Rp3,55 miliar. Dana itu dinilai mampu diberikan karena pemkab masih memiliki Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) tahun 2024 sebesar Rp49,22 miliar.
"Kami menanamkan modal itu karena perseroda dinilai memiliki peran penting sebagai katalisator pembangunan ekonomi yang inklusif," terangnya.
Dia mengatakan, keberadaan perseroda diharapkan menjawab kebutuhan utama masyarakat, baik itu terhadap akses lapangan kerja, upaya peningkatan pendapatan, serta dukungan terhadap usaha lokal.
"Kami akan terus mendorong perseroda untuk terus memperkuat ekonomi daerah secara berkelanjutan dan berbasis potensi unggulan lokal," ujarnya.
Dia menyampaikan, Kabupaten Gumas mempunyai potensi sumber daya alam melimpah. Kalau dikelola profesional dan berkelanjutan melalui perseroda, maka potensi tersebut dapat dioptimalkan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat maupun pembangunan daerah.
"Perseroda juga berpeluang besar meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), akan memperkuat ekonomi lokal, dan mengurangi ketergantungan terhadap pihak eksternal," jelasnya.
Dia menambahkan, keberlangsungan operasional perseroda juga diperkuat dengan adanya aset tidak berwujud, yakni berupa komitmen pemkab dalam penyediaan anggaran, serta dukungan dari mitra strategis yang siap untuk bekerjasama.
"Komitmen itu menjadi bentuk keseriusan pemkab, dalam menciptakan ekosistem ekonomi daerah yang mandiri dan kompetitif," pungkasnya. (arm/yit)