KUALA KURUN - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Binartha berharap penerimaan pekerja, baik itu guru maupun tenaga teknis di sekolah rakyat lebih memprioritaskan tenaga kerja lokal.
"Dalam waktu dekat, sekolah rakyat permanen akan segera dibangun di Desa Tumbang Tambirah. Saya harap nantinya penerimaan para pekerja dapat lebih memprioritaskan tenaga kerja lokal," ucap Binartha, Selasa (14/10).
Sekarang ini, Kabupaten Gumas mempunyai pegawai honorer sekolah dari dana bantuan operasional sekolah (BOS), yang belum menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Jika memungkinkan, saya ingin agar penerimaan pekerja di sekolah rakyat permanen nantinya, lebih memprioritaskan tenaga honorer sekolah dari dana BOS tadi," tegas Politikus Partai Golkar ini.
Di sisi lain, DPRD Kabupaten Gumas juga akan berupaya untuk mencari jalan terbaik sehingga status pegawai honorer sekolah dari dana BOS bisa berubah menjadi PPPK.
"Kami akan terus berupaya, namun upaya yang kami lakukan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku," jelas pria yang akrab disapa Obin ini.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gumas Jhonson Ahmad menyampaikan, Kabupaten Gumas merupakan salah satu dari empat kabupaten/kota di Provinsi Kalteng, yang terpilih menjadi sekolah rakyat rintisan 2025 dari Kementerian Sosial RI.
"Gunung Mas juga menjadi lokasi pembangunan sekolah rakyat permanen, yang rencananya mulai dibangun pada akhir tahun 2025, di Desa Tumbang Tambirah, Kecamatan Kurun," ujarnya.
Sejauh ini, tambah dia, sekolah rakyat rintisan di Kabupaten Gumas sudah memiliki kepala sekolah yakni Ina Marita, dengan didukung sembilan tenaga pengajar atau para guru yang berasal dari beberapa provinsi di Indonesia, serta 31 tenaga kependidikan di lingkup kabupaten setempat.
"Sekolah rakyat rintisan terletak di Kota Kuala Kurun, yakni menggunakan bangunan Hotel Gunung Mas dan gedung dekranasda," pungkasnya. (arm/yit)